JagatBisnis.com – Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan pada Desember 2023. Jika terpilih, ini akan menjadi periode ketiga bagi Sisi sebagai pemimpin tertinggi di Mesir, setelah sebelumnya memegang jabatan ini sejak 2014.
Pengumuman ini datang di tengah sejumlah kontroversi terkait proses pemilu di Mesir, dengan beberapa partai oposisi mengeluhkan kendala dalam mendaftar sebagai kandidat dan mendapatkan dukungan. Selama beberapa pekan terakhir, pendukung Sisi telah melakukan kampanye besar-besaran, menggunakan papan reklame dan pesan-pesan publik untuk mendukung kepemimpinannya yang berkelanjutan.
Dalam pernyataannya, Presiden Sisi mengatakan, “Sama seperti sebelumnya, hari ini saya merespons seruan masyarakat Mesir lagi. Kita berada di titik puncak republik kita, yang berupaya menyelesaikan proses kelangsungan hidup negara dan membangunnya kembali di atas dasar modernitas serta demokrasi.”
Sisi, yang sebelumnya merupakan seorang panglima militer Mesir, telah memimpin Mesir sejak 2014. Keinginannya untuk mencalonkan diri kembali adalah hasil dari amandemen konstitusi yang disetujui empat tahun lalu, yang memungkinkannya bertahan di jabatan presiden hingga tahun 2030.
Namun, beberapa tokoh oposisi, termasuk Ahmed Al-Tantawi, mantan anggota parlemen Mesir dan kandidat kuat lawan Sisi, mengeluhkan kesulitan dalam mendaftarkan dukungan mereka. Otoritas pemilu nasional Mesir membantah tuduhan tersebut, sementara aturan pemilu menyatakan bahwa kandidat presiden Mesir harus mengumpulkan 25 ribu tanda-tangan atau mendapatkan dukungan dari 20 anggota parlemen.
Presiden Sisi pertama kali berkuasa setelah memimpin kudeta terhadap mantan Presiden Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin, yang terpilih secara demokratis pada pemilu tahun 2013. Sisi kemudian memenangkan pemilihan presiden Mesir pada tahun 2014 dan 2018 dengan raihan suara sekitar 97 persen.
(tia)
