JagatBisnis.com – Rafael Nadal, salah satu petenis terbesar dalam sejarah, mulai merenungkan pensiun dari dunia tenis. Cedera yang terus menerus menghantuinya, dan dia kini berada di ambang akhir kariernya. Meskipun memiliki 95 gelar juara, termasuk 22 gelar Grand Slam, Nadal merasa perlu untuk mengakhiri perjalanan tenisnya pada tahun 2024.
Pesaingnya dari “Big Three” tenis, Novak Djokovic, baru-baru ini meraih gelar ke-96 di arena Grand Slam, dan dengan usia yang hampir sama dengan Nadal, Djokovic terus mencatatkan prestasi gemilang. Namun, Nadal mengakui bahwa dia telah membuat “keputusan yang salah” dalam melindungi fisiknya, yang mengakibatkan seringnya mengalami cedera.
Nadal telah melewatkan sekitar 18 Grand Slam karena cedera, sedangkan Djokovic telah berhasil menghindari masalah cedera serius. Dalam wawancara dengan Movistar+, Nadal mengungkapkan penyesalannya tentang cara dia mengelola tubuhnya. Dia merasa bahwa gaya bermain Djokovic memberikan keunggulan dalam menjaga kebugaran fisik.
“Saya melewatkan empat setengah tahun Grand Slam karena cedera, inilah kenyataannya. Tapi itu juga olahraga. Bukan alasan untuk menyebut saya lebih baik dari Djokovic, karena saya bermain lebih sedikit,” kata Nadal. “Dia memiliki fisik dan cara bermain yang memungkinkan dia bersaing lebih baik dari saya. Saya tidak punya pilihan selain menyadari hal ini, saya melakukan apa yang saya bisa. Kadang-kadang saya kembali dan memenangkan tiga Grand Slam, tapi itu kecil kemungkinannya.”
Meskipun Nadal telah menghadapi banyak cedera selama kariernya, dia berusaha keras untuk kembali ke lapangan tenis. Dia menjalani latihan yang intensif dan terus memfokuskan diri pada pemulihannya. “40 menit, tiga hari seminggu, dan banyak gym. Idealnya adalah bisa berkompetisi semaksimal mungkin dan memainkan turnamen yang paling saya inginkan,” kata Nadal.
Pada usia 37 tahun, Nadal telah mencapai banyak prestasi besar, termasuk kemenangan terakhirnya di Prancis Terbuka 2022 dan Australia Terbuka 2022. Meskipun masa pemulihannya mungkin membuatnya merasa bosan, dia tetap bersemangat untuk kembali ke lapangan.
(tia)
