JagatBisnis.com – Cina mengajak Filipina untuk melakukan latihan militer bersama. Panglima Militer Filipina, Romeo Brawner, menyatakan bahwa mereka telah menerima tawaran tersebut dan akan mempelajarinya lebih lanjut. Tawaran ini disorongkan oleh duta besar Cina untuk Manila.
Sejauh ini, belum ada komentar langsung dari Brawner mengenai isu tersebut, tetapi juru bicara militer, Medel Aguilar, mengatakan bahwa dia telah melihat video wawancara Brawner dan mengonfirmasi bahwa percakapannya dengan diplomat Cina tersebut berlangsung secara informal.
Brawner menyatakan bahwa upaya menjalin hubungan dengan tentara dan angkatan bersenjata di seluruh dunia adalah salah satu cara untuk mencegah perang. Tawaran ini datang dalam situasi ketegangan yang meningkat antara Filipina dan Cina terkait aktivitas yang digambarkan oleh Filipina sebagai tindakan “agresif” Cina di Laut Cina Selatan.
Cina telah lama memiliki sengketa teritorial di Laut Cina Selatan dengan beberapa negara di kawasan, termasuk Filipina. Namun, tidak ada rincian lain yang diberikan mengenai latihan militer bersama yang diusulkan, dan Brawner menegaskan bahwa itu tidak akan dilakukan di Laut Cina Selatan.
Panglima Militer Romeo Brawner, yang merupakan seorang mantan panglima militer, baru-baru ini mengambil alih jabatan tersebut. Dia menggantikan Andres Centino yang ditunjuk oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr sebagai penasihatnya di Laut Cina Selatan. Marcos telah menegaskan kembali dalam pidato tahunannya bahwa ia akan melindungi hak kedaulatan dan integritas teritorial negaranya. Cina sendiri tidak menerima putusan Pengadilan Arbitrase pada 2016 yang menyatakan bahwa klaim Cina atas hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan tidak sah.(tia)