JagatBisnis.com – Di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, seorang pria yang berinisial AK mengalami kejadian yang tidak mengenakkan saat mencoba menjual motor. Ia diteriaki dengan sebutan “begal” oleh pembeli potensial saat melakukan transaksi COD (cash on delivery) pada Senin (26/6) sekitar pukul 00.45 WIB.
Kapolsek Cakung, Kompol Syarifah Chaira, menjelaskan bahwa AK, pemilik motor, telah membuat kesepakatan dengan dua orang yang berinisial MA dan AR untuk menjual motornya. Namun, dalam proses tawar-menawar, situasi menjadi memanas. Pembeli mengajukan harga Rp 5 juta, namun AK menolak dan menyebut harga motornya sebesar Rp 5,5 juta.
“Terjadi tawar-menawar sampai akhirnya sepeda motor milik penjual sepeda motor tersebut sempat di test-drive oleh pembeli sepeda motor. Kemudian sepeda motor ditawar oleh pembeli seharga Rp 5 juta, namun penjual sepeda motor tetap di harga Rp 5,5 juta,” ungkap Syarifah.
Tiba-tiba, AR, yang diketahui sebagai penyandang tuna wicara, mulai mengamuk dengan memukuli dadanya sendiri. Ia pun meneriaki AK dengan sebutan “begal,” meningkatkan ketegangan situasi.
“Kemudian pembeli sepeda motor yang tuna wicara mengamuk sambil memukul-mukul dadanya sendiri, dan meneriaki penjual sepeda motor ‘Begal, begal’,” jelas Syarifah.
Teriakan tersebut menarik perhatian warga sekitar, yang kemudian mengamankan ketiganya dan membawa mereka ke Polsek Cakung. Di sana, pihak kepolisian berhasil memediasi kedua pihak yang terlibat hingga akhirnya mereka mencapai kesepakatan damai.
“Di Polsek Cakung, kejadian kesalahpahaman tersebut berhasil dimediasikan dengan disaksikan oleh perwakilan warga,” tutup Syarifah.
Insiden ini memperlihatkan betapa pentingnya komunikasi yang jelas dan pemahaman yang baik dalam melakukan transaksi jual-beli. Kepolisian menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui mediasi untuk menghindari eskalasi yang lebih buruk.
(tia)