Berita  

Krisis Lebanon Memburuk: AS Mendorong Beirut untuk Menggelar Pemilihan Presiden Baru

Victoria Nuland Foto Foreign Policy

JagatBisnis.comMengenai upaya diplomatik Amerika Serikat (AS) dalam pemilihan presiden baru di Lebanon. Diplomat nomor tiga di Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, telah mendesak anggota parlemen Lebanon untuk memilih presiden baru minggu ini, menjelang pemungutan suara yang dijadwalkan pada 14 Juni 2023.

Sebelumnya, sejumlah anggota parlemen Lebanon menolak mengadakan sidang majelis di tengah kegagalan dalam pemilihan presiden sejak berakhirnya masa jabatan Michel Aoun. Menurut undang-undang, hanya presiden yang memiliki kewenangan untuk meminta penyelenggaraan sidang parlemen.

Lebanon telah mengalami kekosongan kepemimpinan sejak Oktober, tanpa presiden atau pemerintahan yang berfungsi penuh. Partai-partai pro-Suriah seperti Hizbullah dan Gerakan Amal mendukung Sleiman Frangieh, yang memiliki hubungan dekat dengan Bashar al-Assad. Sementara itu, kelompok oposisi, partai-partai Kristen terkemuka, dan Partai Sosialis Progresif mendukung Jihad Azour, seorang mantan menteri keuangan dan pegawai IMF saat ini.

Baca Juga :   Kapal AL China Diduga Lakukan Manuver Berbahaya di Selat Taiwan, AS Menuduh Tindakan yang Tidak Aman

AS tidak mendukung kandidat mana pun, namun mereka mendorong parlemen Lebanon untuk bekerja sama dalam memilih presiden baru. Washington menegaskan komitmennya terhadap kedaulatan Lebanon dan mendorong kepemimpinan negara untuk mengatasi kebutuhan mendesak rakyat Lebanon serta menyelesaikan pemilihan presiden.

Baca Juga :   TikTok untuk Sementara Tetap Beroperasi di AS

Diplomat senior AS mengungkapkan bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pemberlakuan sanksi terhadap pejabat tinggi Lebanon yang terus menghalangi pemilihan presiden baru. Anggota parlemen terkemuka di komite urusan luar negeri DPR dan Senat AS juga mendesak pemerintahan Biden untuk menjelaskan kepada kelas politik Lebanon bahwa status quo tidak dapat diterima.

Dalam pembicaraan antara Nuland dan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, Nuland menekankan perlunya mengadakan sidang parlemen untuk memilih presiden baru dan meminta Berri untuk tetap membuka sesi hingga presiden terpilih. Nuland juga membahas kebutuhan mendesak untuk meloloskan undang-undang yang relevan dengan Berri guna membuka dukungan IMF untuk membantu Lebanon pulih dari krisis ekonomi yang parah.

Baca Juga :   China Menolak Pertemuan Menteri Pertahanan Dengan AS

Lebanon saat ini mengalami salah satu krisis ekonomi terburuk dalam 150 tahun terakhir, menurut Bank Dunia. Upaya diplomatik AS bertujuan untuk mempercepat proses pemilihan presiden dan mendukung upaya pemulihan ekonomi Lebanon.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO