Trump Didakwa Simpan Dokumen Rahasia Program Nuklir AS

Donald Trump Foto: Priangan News

JagatBisnis.com –  Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijatuhi puluhan dakwaan terkait penyelewengan terhadap ratusan dokumen rahasia milik, termasuk perihal nuklir dan rencana militer negara.

Dia secara resmi menjadi mantan presiden pertama yang pernah dijatuhi dakwaan sepanjang sejarah pemerintahan Washington.

Dikutip dari BBC, sebanyak 37 dakwaan menuduh Trump telah menyimpan dokumen-dokumen rahasia tersebut di kediamannya di Mar-a-Lago Florida dan menyembunyikannya di kamar mandi dan ballroom resor mewah tersebut.

Baca Juga :   Donald Trump Gugat Mantan Pengacaranya Usai Didakwa

Trump pun dituding berupaya menghalangi penyelidikan FBI dengan berbohong kepada para penyelidik.

Dakwaan setebal 49 halaman tersebut menyebutkan bahwa dokumen-dokumen rahasia yang disimpan Trump di dalam kardus-kardus berisi informasi intelijen sensitif, seperti:
Program nuklir Amerika Serikat

Kemampuan pertahanan dan persenjataan Amerika Serikat dan negara-negara asing
Potensi kerentanan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap serangan militer

Baca Juga :   Trump Diminta Bertanggung Jawab Terkait Penyerbuan Gedung Capitol AS

Rencana pembalasan yang mungkin dilakukan dalam menanggapi serangan asing
Tak lama sebelum Kementerian Kehakiman AS mengumumkan dakwaan kriminal tersebut, dua pengacara Trump tiba-tiba keluar dari kasus ini tanpa banyak penjelasan. Mereka beralasan, ini adalah ‘momen yang logis’ untuk mengundurkan diri.

Baca Juga :   Donald Trump Mendapatkan Keadilan, Akui Ia Tak Bersalah atas 34 Tuduhan

Adapun menurut jaksa penuntut, Trump memperoleh dokumen-dokumen ini sebelum lengser dari jabatannya. Kala itu, dia membawa sekitar 300 dokumen rahasia secara sembunyi-sembunyi ke Mar-a-Lago berkat bantuan seorang ajudan pribadinya, Walt Nauta.

Nauta yang merupakan mantan staf militer Gedung Putih ini dituding bersekongkol dengan Trump dengan memindahkan dokumen-dokumen itu dan menyembunyikannya dari FBI. (tia)

MIXADVERT JASAPRO