Emergency Medical Team Bentukan Kemenkes Siap Menolong Jemaah Haji

JagatBisnis.com – Calon jemaah haji tahun ini didominasi para lansia dimana faktor kesehatan sangat rentan dengan perbedaan suhu udara dan banyaknya calon jemaah yang nanti akan berkumpul di tanah suci.

Kementerian Kesehatan menyiapkan Emergency Medical Team (EMT) atau tim medis darurat untuk menangani kondisi kedaruratan medis pada penyelenggaraan ibadah haji 2023. Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo mengatakan tim ini dibentuk untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. EMT ini diisi oleh 15 orang dokter spesialis yang terdiri dari bidang anestesi, penyakit dalam, bedah, saraf dan jantung. Selain itu juga disiapkan 12 orang dokter umum dan 43 perawat IGD/ICU/ER.

“Kami siapkan dokter spesialis sebagai EMT yang ditempatkan di setiap sektor sehingga kegawatdaruratan medis lebih cepat tertangani,” ujar Liliek di Jakarta, dikutip pada Jumat (19/5/2023). EMT ini sebelumnya dikenal dengan nama Tim Gerak Cepat. Tim ini difungsikan untuk lebih dekat dengan jemaah haji dan bertugas melaksanakan deteksi dini, tanggap darurat pada kejadian kegawatdaruratan medis, dan melaksanakan rujukan jemaah haji yang membutuhkan perawatan di KKHI dan RSAS.

Baca Juga :   Per Juli 2022, Ada 2 Vaksin Baru dalam Daftar Imunisasi Dasar Lengkap

“Tenaga kesehatan kegawatdaruratan tersebut disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan di 5 sektor daerah kerja Madinah dan 11 sektor daerah kerja Makkah yang berdekatan dengan pondokan jemaah haji,” sambung Liliek.

Baca Juga :   Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Eny Yaqut Didaulat sebagai Bunda Inklusi Kemenag

Hal ini dilakukan agar memudahkan akses jemaah haji kepada pelayanan kesehatan, khususnya kondisi darurat yang tidak bisa ditangani oleh tenaga kesehatan haji di kloter. “EMT juga akan disiagakan pada pos sektor khusus yakni di Masjid Nabawi, Terminal Syib Amir Masjidil Haram, Arafah, dan Mina,” imbuh Liliek.

Baca Juga :   Kejar Aturan Vaksinasi Booster Dikejar Sebelum 12 Januari 2022

Liliek menjelaskan EMT disiapkan untuk terus menyertai pergerakan jemaah haji terutama pada puncak ibadah haji atau fase Armuzna. EMT juga akan berkolaborasi dengan Tim Penanganan Krisis Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), Tim Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) dan layanan Lansia yang direkrut oleh Kementerian Agama (Kemenag). “Dengan komitmen untuk bersinergi ini, diharapkan upaya penanganan kegawatdaruratan medis dapat dilaksanakan lebih optimal,” kata Liliek.(den)

MIXADVERT JASAPRO