Berhati-hatilah Dalam Memilih Negara Tujuan Bila Ingin Bekerja Pesan BP2MI

JagatBisnis.comPekerja Migran Indonesia yang saat ini bekerja di luar negeri negara manapun agar lebih waspada dan berhati-hati memilih negara yang menjadi tujuan untuk bekerja di sana.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengatakan, Indonesia tidak pernah memiliki perjanjian kerja sama dengan Sudan terkait penempatan tenaga kerja. BP2MI mengimbau pekerja migran agar lebih berhati-hati saat memilih negara tujuan.

“Indonesia tidak pernah mengikat perjanjian penempatan (kerja PMI) ke negara konflik. Jadi, kalau PMI ke Sudan sudah pasti ilegal,” ujar Kepala BP2MI Benny Ramdhani pada Jumat, 28 April 2023

Baca Juga :   BP2MI Bakal Kawal Kasus TPPO 87 Pekerja Migran Indonesia hingga Tuntas

Benny menyinggung peran negara yang belum maksimum melindungi warganya karena masih ada pekerja migran Indonesia yang bekerja di Sudan.

Dia meminta negara bertanggung jawab dengan cara memastikan pencegahan, evakuasi, hingga pemulangan pekerja asal Indonesia di Sudan.

Hukum tertinggi negara adalah keselamatan warga negaranya. Kita tidak boleh menyalahkan rakyat kita, negara yang salah karena tidak mampu melakukan proteksi. Kenapa negara gagal melakukan pencegahan?” ujarnya.

“Jadi negara sadar diri karena negara salah, mereka mengambil alih tanggung jawab pemulangan,” ujarnya lagi.

Baca Juga :   Ilegal, BP2MI Grebek Penampungan Calon Pekerja Migran

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkomitmen akan mengevakuasi 897 warga negara Indonesia dari Sudan. Prosesnya terbagi dalam beberapa tahap.

Tahap pertama, 385 WNI ikut dalam pemulangan melalui Jeddah, Arab Saudi. Detailnya, ratusan WNI terdiri atas 248 perempuan, 137 laki-laki, dan 43 anak-anak telah mendarat di Jakarta sekitar pukul 05.46 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia GA 991.

Setibanya di Tanah Air, keseluruhan WNI akan diinapkan sementara waktu untuk pemulihan diri dari perjalanan panjang di Asrama Pondok Gede.
Berlanjut dari situ, evakuasi tahap kedua akan dipulangkan dari Jeddah ke Indonesia pada Sabtu, 29 April 2023.
Sedangkan, evakuasi tahap terakhir dengan total 111 WNI akan berlangsung pada Minggu, 30 April 2023.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan via udara dan terpusat di Port Sudan.

Baca Juga :   Kemendagri Gandeng BP2MI untuk Data Perlintasan WNI dan WNA di PLBN

Menurutnya, waktu tempuh dari Port Sudan akan berlangsung lebih singkat daripada dari Khartoum, Ibu Kota Sudan.
Dalam hal ini, penerbangan dari Port Sudan ke Jeddah menghabiskan waktu 45 menit, sementara dari Khartoum ke Jeddah memakan waktu 1,5 jam.(den)

MIXADVERT JASAPRO