Fosil Penguin Purba Ditemukan di Selandia Baru

JagatBisnis.com –  Fosil dua spesies baru penguin purba ditemukan di dalam bongkahan batu pantai di Otago Utara, Pulau Selatan, Selandia Baru. Salah satu spesies baru tersebut adalah penguin terbesar yang pernah ditemukan.

Para peneliti menemukan sisa-sisa fosil penguin terbesar yang pernah diketahui di Bumi, berukuran raksasa seberat 154 kilogram (Kg). Penguin ini pernah hidup di lautan sekitar Selandia Baru lebih dari 50 juta tahun yang lalu.

Fosil dari spesies yang baru ditemukan ini adalah Kumimanu fordycei. Lima dari spesimen yang tersisa milik spesies lain yang baru ditemukan, Petradyptes stonehousei. Satu fosil lainnya milik penguin raksasa yang sudah diketahui, Kumimanu biceae, dan dua tidak teridentifikasi.

Baca Juga :   Wisatawan Pantai Selandia Baru Dikejutkan Bangkai Cumi-cumi Raksasa

Batuan tempat ditemukan fosil itu berumur antara 59,5 juta dan 55,5 juta tahun yang lalu. Dalam sebuah penelitian, yang diterbitkan 8 Februari di Journal of Paleontology, para peneliti memperkirakan berat dua spesies yang baru ditemukan berdasarkan ukuran dan kepadatan tulang
mereka dibandingkan dengan penguin modern.

Tim menemukan Petradyptes stonehousei memiliki berat sekitar 50 kilogram, sedikit di atas berat penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) yang masih ada saat ini. Sedangkan Kumimanu fordeycei memiliki berat lebih dari tiga kali lipat, sekitar 154 Kg.

Baca Juga :   Jika Omicron Mengancam, Selandia Baru Bakal Perketat Perbatasan

“Menurut analisis kami, Kumimanu fordycei adalah penguin terbesar yang diketahui saat ini,” kata Daniel Ksepka, ahli paleontologi dan kurator di Bruce Museum di Greenwich, Connecticut, dikutip Live Science, Sabtu (11/2/2023).

Penemuan baru ini dapat menjelaskan bagaimana kelompok tersebut berevolusi dari waktu ke waktu. Spesies baru itu memiliki tulang sirip yang relatif primitif.

Baca Juga :   Wisatawan Pantai Selandia Baru Dikejutkan Bangkai Cumi-cumi Raksasa

“Dalam banyak hal, mereka menyerupai burung yang dapat terbang di udara dan mendorong diri mereka sendiri di bawah air dengan sayapnya, seperti auk dan puffin. Tapi tak satu pun dari spesies baru bisa terbang,” terangnya.

Dia menambahkan, Selandia Baru menjadi tempat yang bagus untuk menjadi penguin. Ada tempat mencari makan yang baik di lepas pantai untuk burung laut dan tidak ada mamalia darat selain kelelawar di Selandia Baru sebelum manusia tiba, yang menjadikan area bersarang lebih aman. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO