Alami Gagal Ginjal Akut, Bayi Berumur 7 Bulan Meninggal Dunia

Ilustrasi bayi Foto: theAsianparent

JagatBisnis.com –  Beberapa hari lalu, seorang bayi berusia 7 bulan mengalami gagal ginjal akut dan akhirnya meninggal. Padahal, bayi tersebut hanya konsumsi Air Susu ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MPASI), tidak konsumsi obat-obatan yang tercemar zat kimia Etilen Glikol (EG) dan Dietilon Glikol (DEG).

Pengajar Falkultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI) dr. Syahrizal Syarif mengatakan penyebab gagal ginjal akut itu ada beberapa macam. Bisa karena infeksi berat, dehidrasi berat, pendarahan berat dan intoksikasi. Masih menurut Shahrizal, pada kasus ini bisa terjadi karena intoksikasi dari makanan.

“Iya makanya itu lagi diteliti, Intoksikasi itu kan bisa dari makanan dan dalam jangka waktu yang lama,” katanya saat dijumpai di Gedung Adhyatma Kemenkes RI, Jakarta, pada Jumat (21/10/2022).

Baca Juga :   Menkes Budi: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Tembus 241 Orang, 133 Meninggal

Beliau menegaskan, kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap makanan pendamping asi instant sekarang. Karena, masih menurutnya, terdapat intoksikasi. Perlu diketahui, intoksikasi artinya keracunan atau masuknya zat kimia berbahaya yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

“Kita harus hati-hati loh, MPASI instant itu bisa saja terkena intoksikasi dari obat-obat yang tercemar itu,” tambahnya.

Baca Juga :   Kasus Gagal Ginjal Akut Meledak

Sampai sekarang, Kemenkes dan BPOM terus berkolaborasi untuk meneliti lebih dalam terkait gagal ginjal akut ini.

Menteri Kesehatan RI (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan ada 133 kematian anak akibat gagal ginjal akut di Indonesia. Angka tersebut meningkat dibanding sebelumnya yaitu 99 kasus kematian.

“Bahwa ada 241 kasus gangguan ginjal akut (AKI) di 22 Provinsi, dengan 133 kematian (55 persen dari kasus),” kata Budi Gunadi Sadikin.

Masih menurut Menkes, kasus ini mulai meningkat sejak Agustus 2022 karena adanya lonjakan 35 kasus. Terlihat, dari 241 kasus, gagal ginjal akut tersebut menyerang balita di bawah usia 5 tahun.

Baca Juga :   Seorang Anak di Jogja Penderita Gagal Ginjal Meninggal Dunia

“Gejala klinisnya, dimulai dengan demam, kehilangan nafsu makan dari bayi-bayi ini ya, yang spesifik dengan ginjal, mereka itu tidak bisa ke belakang (Buang Air Kecil), dan buang air kecilnya sedikit,” paparnya.

Menkes menjelaskan, ternyata kondisi anak-anak yang masuk rumah sakit semakin meningkat di Agustus ke September 2022. Kebanyakan, anak-anak mengalami penurunan kesehatan setelah lima hari dirawat. (tia)

MIXADVERT JASAPRO