Kemenkes Bentuk Tim Selidiki Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Foto : Ilustrasi

JagatBisnis.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk tim untuk menyelidiki gangguan ginjal akut pada anak. Kemenkes juga sudah menerbitkan tata laksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akut progresif Atipikal.

“Hal itu akan dijadikan sebagai kerangka acuan bagi fasilitas kesehatan jika menemukan anak dengan kasus tersebut. Makanya, kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Karena pemerintah sudah bekerja untuk menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti Brian, Minggu (16/10/2022).

Diketahui, IDAI melaporkan terjadi penambahan kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak menjadi 152 orang. Angka ini meningkat dari sebelumnya, yakni 146 kasus. Jumlah tersebut didapat dari laporan 16 cabang IDAI di seluruh Indonesia. Tercatat sudah 14 provinsi yang melaporkan adanya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. DKI Jakarta menjadi daerah terbanyak diikuti Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta.

Baca Juga :   IMUT Bermanfaat untuk Pemenuhan Gizi Keluarga Atasi Stunting

Menurut Brian, peningkatan jumlah kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak tidak boleh disepelekan. Untuk itu, pihaknya berhara agar para orang tua waspada jika anak-anaknya menunjukkan beberapa gejala awal dari kasus tersebut.

Baca Juga :   Fomepizole Obat Langka, Harganya Rp16 Juta Per Vial

”Gejala awal dari kasus gangguan ginjal akut yakni, batuk, pilek, diare, muntah, dan jumlah urine sedikit, atau tidak ada produksi urine sama sekali,” terangnya.

Baca Juga :   Kemenkes Evaluasi Efek Vaksin AstraZeneca hingga Masa Kedaluwarsa

Brian menekankan pentingnya langkah preventif untuk memberikan jumlah cairan yang cukup untuk anak-anak. Jika anak-anak mengalami keluhan di atas, kami mengimbau para orang tua untuk tidak melakukan self-diagnose. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO