IMUT Bermanfaat untuk Pemenuhan Gizi Keluarga Atasi Stunting

JagatBisnis.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Medan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara melakukan penelitian program integrasi, yang dinilai bisa mengatasi masalah stunting di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut). Penelitian yang jadi salah satu inovasi menghasilkan Ikan, Maggot, Unggas dan Tanaman (IMUT) yang diklaim sebagai alternatif pemecahan masalah kerawanan pangan dan percepatan penurunan stunting.

Direktur Poltekkes Medan, Ida Nurhayati menjelaskan, dampak positif dari IMUT, bermanfaat bagi lingkungan hidup untuk mengurangi sampah organik yang jumlahnya 60 persen dari total sampah di Kabupaten Mandailing Natal. Sampah organik diurai oleh maggot, maggot yang berprotein tinggi digunakan untuk campuran pakan ikan dan unggas. Kemudian, hasil sisa penguraian sampah oleh maggot digunakan untuk pupuk tanaman yang dibudidayakan seperti tanaman sayuran dan tanaman obat.

“IMUT merupakan bentuk pemanfaatan pekarangan dengan budidaya ikan, maggot, unggas dan tanaman yang hasilnya dapat meningkatkan nilai ekonomi keluarga, pemenuhan gizi keluarga. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta mewujudkan green environment,” katanya seperti dikutip dalam laman Sehat Negeriku, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga :   Ditemukan Pasien Pertama Positif Covid-19 Varian Omicron di Indonesia

Dia mengungkapkan, program IMUT sudah dapat menambah keragaman konsumsi pangan dan dapat memperbaiki status gizi kurang dan sangat kurang bagi Balita. Namun, untuk memperbaiki stunting masih diperlukan waktu yang lebih panjang lagi. Karena masalah stunting merupakan masalah gizi kronis.

Baca Juga :   Menkes: Jangan Anggap Enteng Varian Omicron

“IMUT diharapkan dapat mengatasi kekhawatiran tentang kelestarian lingkungan hidup dan kebersihan lingkungan melalui pengolahan limbah organik, pemberdayaan masayarakat dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program tiap 1 rumah 1 IMUT,” terangnya.

Baca Juga :   COVID-19 Naik, Kemenkes: Masih Terkendali

Sementara Bupati Mandailing Natal HM Jafar Sukhairi Nasution memberikan respons positif dan mengapresiasi atas terlaksananya penelitian IMUT. Ia berkomitmen untuk mencegah serta menurunkan angka kasus gizi buruk atau stunting. Bentuk komitmen tersebut berupa pelibatan 17 organisasi perangkat daerah (OPD) secara langsung sebagai upaya penanggulangan persoalan stunting di Kabupaten Mandailing Natal.

“Tentunya 17 OPD ini akan diberikan pos anggaran pelaksanaan program. Saat ini, kami juga telah membentuk tim upaya pemulihan lingkungan, yang bertugas mengedukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat,” ucap Jafar. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO