“Ilmu konstruksi dalam pembangunan bendungan akan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, seperti BIM (Building Information Modelling), Lean Construction dan teknologi konstruksi lain serta produk unggul, harus diikuti dengan sumber daya manusia yang unggul juga,” imbuh Sugeng.
Beliau juga menambahkan bahwa didirikannya LPK-LSP Abipraya dan School of Dam and Water Resources ini adalah sebagai wadah untuk pelatihan kerja guna membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi, juga meningkatkan produktivitas tenaga kerja di bidang konstruksi, khususnya saat ini di bidang bendungan. Pengalaman membangun negeri selama 41 tahun dengan deretan karya-karya bendungan yang unggul ini telah membawa Brantas Abipraya untuk dipercaya dan mendapatkan amanat dari I2LI (Indonesia Infrastructure Learning Institute) untuk membentuk sekolah spesialis bendungan.
Discussion about this post