JagatBisnis.com – Di perdagangan Asia, Sabtu (8/1/2022), harga minyak menguat. Pemberontakan di Kazakhstan memicu kenaikan harga.
Kekhawatiran akan konflik di Kazakhtan ini, dikhawatirkan akan berdampak kepada pasokan minyak mentah dari OPEC+. Pada saat yng sama, produksi minyak di Libya anjlok. Minyak mentah berjangka Brent naik 48 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 82,47 dolar AS per barel pada pukul 01.27 GMT, menambah lonjakan 1,5 persen di sesi sebelumnya.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 50 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 79,96 dolar AS per barel, memperpanjang kenaikan 2,1 persen di sesi sebelumnya.
“Kenaikan harga minyak sebagian besar mencerminkan kegelisahan pasar karena kerusuhan meningkat di Kazakhstan dan situasi politik di Libya terus memburuk dan mengesampingkan produksi minyak,” kata analis Rystad Energy, Louise Dickson dalam komentarnya melalui surel.
Discussion about this post