JagatBisnis.com – Media sosial dihebohkan dengan penampakan tumpukan sampah di salah satu kawasan rumah susun sewa (Rusnunawa) Tanjunguncang tempat karantina COVID-19 bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru dipulangkan dari negara tetangga.
Belakangan, tumpukan sampah yang terlihat di lantai bawah Rusunawa yang didominasi sampah plastik tersebut dikabarkan telah diangkut oleh pihak terkait setelah video tersebut viral di media sosial.
Informasinya, tumpukan sampah terjadi karena tidak diangkut oleh petugas terkait karena ada kendala.
Kepripedia kemudian mencoba mengkonfirmasi lebih lanjut kepada pihak terkait di lokasi Rusunawa tersebut. Menurut seorang petugas kesehatan di Rusun PMI Batam itu, tumpukan sampah rumah tangga itu memang benar terjadi.
“Sudah dibersihkan (diangkut),” ujar dokter Anggita saat dikonfirmasi, Senin (27/12).
Namun dirinya tidak ingin mengomentari terlalu jauh terkait sampah tersebut. Karena menurutnya hal itu di bawah wewenang dan tugas Dinas Lingkungan Hidup.
Selain sampah, para PMI yang tengah menjalani masa karantina juga mengeluhkan perihal air bersih yang kurang lancar. Tentunya kondisi ini menyebabkan penghuni rusun kesusahan untuk mandi dan keperluan lainnya.
“Air kerap mati, mandi jadi susah. Kami sudah memberitahukan kepada pihak petugas,” ujar seorang PMI yang enggan disebut namanya.
Di ketahui, saat ini ada 1.700 PMI yang tengah menjalani karantina di 3 Rusun di Kota Batam, yakni rusun Batamec, Rusun BP Batam, dan Rusun Putra Jaya Tanjunguncang.
Saat ini keseluruhan PMI yang menjalani karantina dalam kondisi sehat. Mereka sedang menunggu hasil tes swab keluar. Jika negatif mereka dapat segera pulang ke daerah asalnya.
Sementara jika ditemukan ada PMI yang terpapar COVID-19, maka akan dipindahkan ke Rumah Sakit Khusus Insfeksi (RSKI) Galang.(pia)
