“Penambahan alokasi impor itu ditujukan kepada Pakistan. Karena, pemerintah ingin neraca perdagangan Indonesia dengan Pakistan yang tercatat surplus hingga tahun ini. Namun terkait asal daging dimaksud hanya merupakan prioritas apabila dalam pelaksanaannya masih memungkinkan,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri menyatakan, stok daging saat ini
yang dikelola para pengusaha dalam kondisi aman. Neraca sampai akhir tahun diproyeksi surplus. Adapun stok daging sapi impor di asosiasi mencapai 12.900 ton. Sementara volume yang disalurkan selama November dan Desember diperkirakan sekitar 2.000 sampai 2.100 ton.
“Stok kami dalam kondisi berlebihan untuk daging sapi impor. Harga juga cenderung stabil dari negara pemasok. Sebanyak 60 persen pasokan daging sapi berasal dari Australia, yang juga memasok sapi bakalan untuk Indonesia. Diperkirakaan harga daging sapi tidak akan naik signifikan,” tutupnya. (*/eva)
Discussion about this post