JagatBisnis.com – Untuk menjadi pemain di pasar global baterai kendaraan listrik (EV), Indonesia memerlukan investasi USD15,3 miliar atau setara Rp218,18 triliun untuk
Toto mengatakan nilai itu baru estimasi untuk investasi awal. Besaran investasi yang dibutuhkan bisa lebih besar atau sebaliknya tergantung kondisi pasar global ke depan.
“Kita memang punya kemampuan itu untuk menjadi pemain di pasar global baterai kendaraan listrik. Secara garis besar, kalau kita ingin jadi pemain global untuk baterai EV harus ada biaya investasi yang dikeluarkan per tahun. Jumlah hampir USD15,3 billion dollar,” kata Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho, Sabtu (20/11/2021).
Dia menjelaskan uji Mobil Listrik oleh PLN, Ongkos Jarak 72 KM Cuma Rp10 Ribu. Sementara targetnya, Indonesia bisa memproduksi baterai untuk kendaraan listrik pada 2025. Dalam empat tahun ke depan, pihaknya bakal mulai melakukan pembangunan (mining), smelting, pabrik pengilangan (refining), hingga infrastruktur penunjang kendaraan listrik.
Discussion about this post