Selanjutnya, Jibriel juga mendorong para pemangku kepentingan dalam pemerintahan untuk melakukan sosialisasi dalam perencanaan skema waktu dan jadwal dari para peserta vaksinasi gotong royong.Dia meminta agar pelaksanaan vaksinasi gotong royong tidak bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi program.
“Kita dukung pelaksanaan vaksinasi secara optimal dan masif, tapi tidak mengorbankan prinsip universal dan keutamaan. Tidak boleh ada kelompok yang diistimewakan dalam vaksinasi. Kami dukung kebijakan pemerintah, tapi dengan pengawalan dan catatan kritis jika dirasa kebijakan itu perlu ada pemantauan optimal,” tukasnya.
Senada dengan Jibriel, Epidemiolog UI Pandu Riono juga mengingatkan pemerintah agar tetap memprioritaskan pemberian vaksin berdasarkan usia dan wilayah. Baru setelah itu, prioritas vaksin diberikan berdasarkan profesi.
“Prioritaskan vaksin untuk lansia karena angka kematian lansia tinggi, sudah mencapai 50%. Kalau sudah lansia dan nakes, jangan kelompok-kelompok lain memotong rantai antrian karena mereka punya power politik. Mulai dari lansia, nanti semua akan kebagian dengan gilirannya,” kata Pandu.
Discussion about this post