Pakaian Bekas Impor Senilai Rp8,5 Miliar Dimusnahkan

JagatBisnis.com –  Kementerian Perdagangan (Kemendag) memusnahkan sebanyak 750 bal pakaian bekas yang diduga berasal dari impor negara tetangga. Tak tanggung-tanggung, jumlah yang dimusnahkan senilai Rp8,5 miliar. Pakaian bekas itu masuk melalui pelabuhan tikus, kemudian masuk ke kampung-kampung dan diobral dengan harga yang murah.

“Pemusnahan pakaian bekas itu menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Adapun cara memusnahkannya dengan cara di bakar,” kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat meninjau pergudangan Gracia di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022), dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (13/8/2022).

Dia mengakui, kini memang sedang marak pakaian bekas pakai yang diperjualbelikan. Karena harganya bisa dibilang murah, tapi tentu ada bahayanya bagi kesehatan. Karena pakaian bekas yang diamankan dan diuji di Balai Pengujian Mutu Barang. Hasilnya, pakaian bekas itu terbukti mengandung jamur kapang. Cemaran jamur kapang berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti gatal-gatal dan reaksi alergi pada kulit, efek beracun iritasi, dan infeksi karena pakaian tersebut melekat langsung pada tubuh manusia.

Baca Juga :   Kemendag Blokir 1.222 Situs Investasi Bodong

“Apalagi, sudah jelas pakaian bekas itu dilarang impor. Bahkan, tindakan ilegal ini bisa merusak industri dalam negeri karena harga yang dibanderol murah itu. Pakaian bekas itu memang dijual murah. Kadang-kadang kalau dimasukan ke kampung-kampung susah diketahuinya, baju ini dari mana. Kalau diobral murah-murah, nanti bisa merusak industri pakaian tekstil dalam negeri,” bebernya.

Baca Juga :   Daging Kerbau Beku dari India Segera Masuk Indonesia

Dia menegaskan, pihaknya melarang
mengimpor barang bekas, bukan menjual barang bekas. Artinya, jika ada pelaku usaha menjual barang bekas, itu tidak melanggar aturan pemerintah. Jadi, pelaku usaha boleh menjual barang bekas. Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk bijak dalam membeli barang. Jangan terlena dengan harga murah dan tidak diperhatikan kebersihannya.

Baca Juga :   Produsen Sediakan Minyak Goreng Hingga Natal

“Alangkah baiknya menggunakan produk dalam negeri. Kami akan edukasi masyarakat agar tidak mempergunakan barang bekas yang dari antah berbantah dari luar negeri. Masyarakat memang mesti berhati-hati,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO