JagatBisnis.com – Ratusan ribu warga Sri Langka dilaporkan pergi dari negara itu. Seluruh sekolah dan kantor pemerintah di kota besar Sri Lanka juga ditutup. Hal itu karena krisis energi yang parah. Kekurangan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) kini menghantui negara itu. Krisis ekonomi telah menyebabkan gejolak poltik diwarnai dengan protes di mana-mana. Bahkan, polisi bersenjata dengan laras panjang selalu berjaga di objek vital seperi SPBU.
Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera mengaku, konfrontasi terus terjadi antara aparat keamanan dengan warga karena dilarang membeli bahan bakar di SPBU akibat pasokan menipis. Bahkan jalan-jalan di Ibu Kota Kolombo yang biasanya rama, kini sepi seperti kota mati. Untuk itu, pihaknya meminta agar warganya bersabar untuk tidak mengantre di pom bensin dalam waktu 3 hari ke depan.
Discussion about this post