JagatBisnis.com – Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video aktris ternama Prilly Latuconsina yang menggunakan LPG 3 kg bersubsidi. Video tersebut viral dan menuai berbagai komentar dari netizen. Banyak yang mempertanyakan kelayakan Prilly untuk menggunakan gas subsidi tersebut, mengingat statusnya sebagai selebritas dengan penghasilan tinggi.
Menanggapi hal ini, pemerintah berencana untuk mengubah aturan terkait penyaluran LPG bersubsidi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa pihaknya akan memperketat mekanisme penyaluran LPG subsidi agar lebih tepat sasaran.
“Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa subsidi harus diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujar Arifin dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Arifin menjelaskan bahwa saat ini, penyaluran LPG subsidi masih menggunakan data lama yang belum diperbarui. Hal ini menyebabkan banyak orang yang tidak berhak mendapatkan subsidi masih bisa mengaksesnya.
Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan pendataan ulang terhadap masyarakat miskin dan rentan untuk memastikan bahwa subsidi LPG hanya diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
“Kita akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk memastikan bahwa subsidi LPG tepat sasaran,” tegas Arifin.
Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan LPG yang aman dan efisien. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi konsumsi LPG bersubsidi dan menghemat anggaran negara.
Kasus Prilly Latuconsina ini menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan tentang subsidi LPG. Di satu sisi, banyak yang mendukung langkah pemerintah untuk memperketat penyaluran subsidi agar lebih tepat sasaran. Di sisi lain, ada juga yang khawatir bahwa hal ini akan menyulitkan masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan subsidi.
Pemerintah perlu mencari solusi yang tepat agar subsidi LPG dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh mereka yang benar-benar membutuhkan, tanpa merugikan masyarakat miskin.
(tia)
