JagatBisnis.com – Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencananya untuk mengatasi lonjakan harga beras yang tengah terjadi dengan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa harga beras telah mengalami kenaikan, dan langkah-langkah konkret akan diambil mulai bulan depan untuk meredam dampak dari kenaikan harga tersebut.
Pada sebuah acara pasar murah yang diadakan di Pasar Tugu, Surabaya, Jawa Timur, Erick menjelaskan bahwa pemerintah telah berusaha untuk membantu masyarakat kurang mampu dengan memberikan bantuan berupa 10 kilogram beras. Selain itu, dalam operasi pasar murah tersebut, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk menukar kupon seharga Rp 40 ribu dengan paket sembako yang berisi lima kilogram beras, satu kilogram gula, dan satu liter minyak goreng. Paket sembako tersebut memiliki nilai setara dengan sekitar Rp 96 ribu.
Erick menegaskan bahwa pemerintah akan meluncurkan program bansos dalam beberapa bulan ke depan, yaitu pada September, Oktober, dan November 2023. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kenaikan harga beras yang terjadi. Presiden Joko Widodo telah meminta para menteri, BUMN, dan pemerintah daerah untuk turun ke lapangan dan memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Pasar murah yang diselenggarakan oleh Pupuk Indonesia dan Pelindo atas arahan Presiden Jokowi juga bertujuan untuk memastikan stok beras yang mencukupi bagi masyarakat. Mengingat adanya kondisi cuaca El Nino yang berdampak pada musim kering yang lebih panjang, pemerintah berupaya untuk mengendalikan harga pangan dengan program pasar murah.
Erick Thohir berharap bahwa program Pasar Rakyat dapat berjalan secara kontinyu di kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari kenaikan harga beras dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang memerlukan. (tia)