Reaksi Global Terhadap Kemenangan Putin dalam Pemilu Rusia: Selamat vs Kecaman

Vladimir Putin Foto baotintuc.vn

JagatBisnis.comHasil pemilu Rusia yang memenangkan Presiden Vladimir Putin dengan persentase suara rekor telah memicu beragam reaksi di seluruh dunia, dengan sekutu-sekutu Rusia memberikan ucapan selamat, sementara para pemimpin Barat mengutuk pemungutan suara tersebut sebagai “ilegal”.

Putin, yang kini akan memulai masa jabatan presidennya yang kelima, telah mendapatkan ucapan selamat dari berbagai negara, termasuk Cina, Iran, dan Venezuela. Beijing menyatakan bahwa Cina dan Rusia adalah mitra strategis yang komprehensif, sementara Iran menyebut kemenangan Putin sebagai kemenangan yang “mutlak”.

Namun, respon dari pemimpin Barat jauh lebih keras. Amerika Serikat menyatakan bahwa pemilu tersebut “jelas tidak bebas dan tidak adil” mengingat penindasan terhadap lawan politik dan kehadiran oposisi yang minim. Uni Eropa juga menolak pemilu tersebut sebagai tidak “bebas dan adil”, dengan kepala Kebijakan Luar Negeri Josep Borrell menekankan penindasan dan intimidasi sebagai dasar dari pemilu tersebut.

Baca Juga :   Presiden Erdogan Siap Kunjungi Rusia untuk Mendiskusikan Krisis Ekspor Gandum Ukraina

Reaksi keras juga datang dari Ukraina, di mana Presiden Volodymyr Zelensky menolak hasil pemilu sebagai tidak sah, menuduh Putin akan melakukan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya. Sementara itu, Jerman menyebut pemilu di wilayah-wilayah yang diduduki Ukraina sebagai pelanggaran hukum internasional, dan Inggris menekankan bahwa pemilu tersebut tidak bebas dan adil.

Baca Juga :   Dampak Pandemi dan Perang Rusia-Ukraina, Pemerintah Diminta Waspada Krisis Pangan

Di Eropa, Italia dan Republik Ceko juga mengecam pemilu sebagai tidak bebas dan tidak adil, dengan Italia menyatakan bahwa mereka terus bekerja untuk perdamaian yang adil dengan Rusia dalam kaitannya dengan konflik di Ukraina.

Baca Juga :   Seorang Wartawan Tewas Terkena Serangan Roket Rusia

(tia)

MIXADVERT JASAPRO