JagatBisnis.com – Transaksi pembayaran digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengalami lonjakan fantastis di awal tahun 2024. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa nilai transaksi QRIS mencapai Rp 31,65 triliun di Januari 2024, meningkat 149,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pesat ini menunjukkan semakin tingginya akseptasi masyarakat terhadap QRIS sebagai alat pembayaran yang mudah, cepat, dan aman.
Pendorong Peningkatan Transaksi QRIS:
Peningkatan jumlah pengguna smartphone dan internet: Semakin banyak masyarakat yang menggunakan smartphone dan internet, semakin mudah pula mereka menggunakan QRIS untuk bertransaksi.
Kebijakan pemerintah: Pemerintah terus mendorong penggunaan QRIS di berbagai sektor, seperti perdagangan, pariwisata, dan transportasi.
Promosi dan edukasi dari berbagai pihak: Bank, penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP), dan berbagai pihak lainnya aktif melakukan promosi dan edukasi tentang QRIS kepada masyarakat.
Kemudahan dan kenyamanan: QRIS menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna dan merchant. Pengguna dapat melakukan pembayaran dengan mudah dan cepat hanya dengan scan QR code, sedangkan merchant dapat menerima pembayaran dari berbagai jenis aplikasi pembayaran digital.
Dampak Positif Transaksi QRIS:
Meningkatkan efisiensi transaksi: QRIS membantu meningkatkan efisiensi transaksi karena tidak memerlukan uang tunai atau kartu debit/kredit.
Mempercepat inklusi keuangan: QRIS membantu mempercepat inklusi keuangan karena memungkinkan masyarakat yang tidak memiliki rekening bank untuk melakukan pembayaran digital.
Meningkatkan pendapatan UMKM: Penggunaan QRIS membantu meningkatkan pendapatan UMKM karena mereka dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.
BI Optimis Transaksi QRIS Terus Tumbuh:
BI optimis bahwa transaksi QRIS akan terus tumbuh di tahun 2024. BI menargetkan nilai transaksi QRIS mencapai Rp 1.200 triliun di tahun 2024. (tia)
