Harga Nikel Anjlok 39,5 Persen

JagatBisnis.com  Harga nikel berjangka di bursa London Metal Exchange (LME) anjlok 39,5% secara tahunan (yoy) pada perdagangan hari ini, 16 Januari 2024. Harga nikel kini berada di level USD 16.092,50 per ton.

Pemerintah Indonesia, yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia, meminta agar hilirisasi nikel tetap berjalan, meski harga nikel sedang anjlok. Hilirisasi nikel adalah proses pengolahan nikel menjadi produk turunan yang bernilai tambah tinggi, seperti baterai kendaraan listrik.

“Hilirisasi tetap harus jalan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Baca Juga :   Pemerintah Buka Peluang untuk PTFI Perpanjang Izin Perusahaan

Arifin mengatakan bahwa hilirisasi nikel penting untuk meningkatkan nilai tambah nikel Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.

Baca Juga :   Penjelasan Pemerintah Mengenai Syarat Perjalanan Dalam Negeri Semakin Ketat

“Hilirisasi akan memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi nikel Indonesia,” kata Arifin.

Hilirisasi nikel juga penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap ekspor nikel dalam bentuk bijih. Dengan hilirisasi, Indonesia dapat memproduksi baterai kendaraan listrik sendiri dan mengurangi impor baterai dari luar negeri.

Baca Juga :   Parungpanjang Butuh Tol Khusus Tambang, Warga Tuntut Pemerintah Segera Selesaikan Persoalan

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai nilai tambah nikel sebesar 70% pada tahun 2024. Target ini masih jauh dari realisasi saat ini, yang baru mencapai 17%.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong hilirisasi nikel, antara lain dengan memberikan insentif fiskal dan non-fiskal kepada investor yang berinvestasi di industri hilirisasi nikel. (tia)

MIXADVERT JASAPRO