Menentang Kebijakan Dukung Israel, Lebih 400 Pejabat AS Surati Joe Biden

Joe Biden Foto El Economista

JagatBisnis.com –  Dukungan tanpa syarat Presiden AS pada Israel yang melakukan genosida di Palestina mendapat tentangan dari dalam negeri Paman Sam.

Lebih dari 400 pejabat pemerintah AS dari 40 lembaga pemerintah mengirim surat kepada Biden menuntut gencatan senjata, menentang dukungannya terhadap Israel dalam perang di Jalur Gaza.

Mengutip media Daily Sabah, Rabu (15/11), surat itu dikirimkan pada hari Selasa (14/11) waktu setempat. Surat tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, ditandatangani oleh pejabat politik dan anggota staf dari Departemen Luar Negeri, Gedung Putih, Dewan Keamanan Nasional, dan Departemen Kehakiman.

Baca Juga :   Bulan Depan, Biden akan Kunjungi Arab Saudi dan Israel

Surat itu merupakan bagian dari serangkaian saluran perbedaan pendapat internal di lembaga-lembaga pemerintah mengenai pendekatan pemerintahan Biden ke Israel.

Surat itu muncul di tengah melonjaknya korban sipil akibat pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza setelah serangan pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Baca Juga :   Kelompok Palestina Gugat Joe Biden atas Tudingan Gagal Cegah Genosida Israel di Gaza

Surat tersebut meminta gencatan senjata segera dan mendesak Biden untuk “menghentikan pertumpahan darah yang disebabkan oleh kampanye militer balasan Israel di Gaza.”

“Kami menyerukan kepada Presiden Biden untuk segera menuntut gencatan senjata; dan menyerukan deeskalasi konflik saat ini dengan menjamin pembebasan segera para sandera Israel dan warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang; pemulihan air, bahan bakar, listrik dan kebutuhan pokok lainnya. layanan; dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai ke Jalur Gaza,” tulis New York Times mengutip surat tersebut.

Baca Juga :   Ada Operasi Militer Israel, Ribuan Warga Palestina Kabur dari Jenin

“Selain itu, Amerika tidak ingin militer Amerika terlibat dalam perang yang memakan biaya dan tidak masuk akal di Timur Tengah,” kata mereka.

Surat itu muncul setelah setidaknya tiga saluran perbedaan pendapat internal diajukan oleh puluhan pegawai Departemen Luar Negeri selain surat terbuka dari beberapa pegawai Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) yang mengkritik kebijakan pemerintahan Biden terhadap Israel. (tia)

MIXADVERT JASAPRO