JagatBisnis.com – Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berencana untuk mengubah kawasan Monas (Monumen Nasional) di Jakarta menjadi salah satu pusat pertumbuhan kota yang ikonik, setara dengan kawasan Central Park di New York. Dia percaya bahwa Monas memiliki potensi besar, terutama setelah Ibu Kota Negara pindah ke Ibukota Negara (IKN).
Dalam upayanya mengubah Monas menjadi pusat pertumbuhan, Erick merencanakan pembangunan BSI Tower di sekitar Monas. Ia juga ingin menjadikan aset-aset BUMN yang ada di kawasan tersebut sebagai satu kesatuan, termasuk gedung Kementerian BUMN. Tujuannya adalah menciptakan sebuah kawasan pusat kota (City Center) yang akan menjadi tambahan penting setelah kawasan seperti Sudirman Central Business District (SCBD) dan Sudirman.
Erick melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan dengan prediksi bahwa penduduk Indonesia akan mencapai 315 juta warga pada tahun 2035. Pembangunan ini diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan rencana pembangunan tersebut, Monas diharapkan akan menjadi kawasan komersial yang ikonik, termasuk perkantoran dan fasilitas lainnya. Erick mengusulkan bahwa kawasan Monas akan menjadi hijau seperti taman di luar negeri, dan aset-aset BUMN di sekitarnya akan digunakan sebagai investasi untuk pengembangan kawasan ini.
BSI Tower, yang sedang dalam tahap groundbreaking, akan menjadi pusat keuangan (financial center) yang terintegrasi dengan MRT, menjadikannya pusat penting di Jakarta. Gedung ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti masjid, ballroom, meeting room, food hall, dan jembatan yang menghubungkannya dengan Menara Danareksa. Hal ini akan menciptakan kompleks Financial Center yang terintegrasi dengan Kementerian BUMN secara mulus.
BSI Tower dan Menara Danareksa adalah dua gedung kembar yang menjadi bagian dari rangkaian pembangunan untuk mendukung ekonomi keuangan. Ini adalah langkah ambisius untuk mengubah Monas menjadi pusat pertumbuhan dan kawasan ikonik di Jakarta. (tia)