JagatBisnis.com – Harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada bulan Oktober 2023 turun sebesar USD 3,45 per barel dari bulan sebelumnya, menjadi USD 86,72 per barel. Ini merupakan harga ICP terendah sejak bulan Maret 2023.
Penurunan harga ICP ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kekhawatiran pasar akan resesi global yang dapat menekan permintaan minyak.
- Peningkatan produksi minyak mentah global, terutama dari Amerika Serikat, Nigeria, dan Saudi Arabia.
- Penurunan permintaan minyak di China akibat lockdown akibat COVID-19.
Kekhawatiran akan resesi global meningkat setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan Juni 2023. Kenaikan suku bunga ini dikhawatirkan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan menekan permintaan minyak.
Peningkatan produksi minyak mentah global juga turut menekan harga minyak. Produksi minyak mentah global pada bulan September 2023 meningkat sebesar 270 ribu barel per hari (bph) menjadi 101,6 juta bph.
Penurunan permintaan minyak di China juga turut berkontribusi terhadap penurunan harga minyak. Permintaan minyak di China pada bulan September 2023 turun sebesar 7,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 522 ribu bph.
Penurunan harga ICP ini berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan negara pengimpor minyak mentah. Dengan turunnya harga ICP, maka impor minyak mentah Indonesia menjadi lebih murah.
Berikut adalah perkembangan harga minyak mentah utama pada bulan Oktober 2023:
- Dated Brent turun dari USD 94,00 per barel menjadi USD 91,05 per barel.
- WTI (Nymex) turun dari USD 89,43 per barel menjadi USD 85,47 per barel.
- Brent (ICE) turun dari USD 92,59 per barel menjadi USD 88,70 per barel.
- Basket OPEC turun dari USD 94,70 per barel menjadi USD 91,86 per barel.
Penurunan harga minyak mentah ini diperkirakan akan berlanjut pada bulan November 2023. Hal ini karena kekhawatiran akan resesi global masih tinggi dan produksi minyak mentah global diperkirakan akan terus meningkat. (tia)