Soal KIS Lansia Prabowo-Gibran, Kemenkeu: Perlu Perbaikan Pendataan

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tumpangi mobil buatan Pindad 'Maung" untuk menuju KPU, Rabu (25/10/2023). Foto: Detikcom

JagatBisnis.com –  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merespons program unggulan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 antara lain Dana Abadi Pesantren dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia.

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menilai program KIS saat ini sudah cukup membantu masyarakat. Namun, apabila ada sebagian keluarga yang belum terbantu, maka perbaikan pendataan perlu dilakukan.

“Para lansia dari keluarga tidak mampu sudah masuk dalam data program keluarga harapan (PKH) atau data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos). Sehingga, mereka sudah otomatis terdaftar sebagai penerima bantuan iuran (PBI). Kalau nanti ada yang masih belum ter-cover, itu perbaikan pendataan yang harus kita lakukan, tapi seharusnya kita cukup dengan program saat ini,” jelas Isa di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (25/10).

Baca Juga :   Survei Terbaru Menunjukkan Persaingan Ketat antara Prabowo dan Ganjar, Anies Mengalami Penurunan

Isa mengatakan, jika Prabowo-Gibran ingin menambahkan unsur lansia dalam program KIS, maka hal tersebut tidak perlu dilakukan secara terpisah. Pasalnya, para lansia dari keluarga tidak mampu sudah masuk dalam data DTKS Kemensos.

Baca Juga :   Wow! Uang Perjalanan Dinas PNS Ke Inggris Bisa Rp11,7 Juta per Hari

“Jadi dia ada dalam DTKS, seharusnya mereka-mereka itu sudah ter-cover, karena ada dalam DTKS, otomatis menjadi penerima PBI BPJS (Kesehatan).”

Baca Juga :   Mahfud MD Ancam Bongkar Proyek Pencucian Uang di Luar Kemenkeu

Isa menambahkan, Kemenkeu akan terus berkoordinasi dengan Kemensos dan BPJS Kesehatan untuk memastikan agar seluruh masyarakat, termasuk para lansia, mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak. (tia)

MIXADVERT JASAPRO