Berita  

Presiden Putin Bawa Tas Nuklir ‘Cheget’ Saat Pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di Beijing

Vladimir Putin Foto Hotnews

JagatBisnis.comRekaman langka menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin berada di ibu kota China, Beijing, dengan petugas yang membawa tas nuklir yang berfungsi sebagai alat komunikasi aman untuk memerintahkan serangan nuklir. Setelah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, Putin terlihat berjalan menuju pertemuan lain, dikelilingi oleh petugas keamanan dan diikuti oleh dua perwira angkatan laut Rusia berseragam, masing-masing membawa tas kerja.

Baca Juga :   Presiden Korsel Yoon dan Xi Jinping akan Bertemu, Bahas Permasalahan Korut

Tas nuklir Rusia, yang dikenal sebagai “Cheget” dan dinamai dari Gunung Cheget di Pegunungan Kaukasus, selalu ada di tangan presiden tetapi jarang difilmkan. Tas ini berfungsi sebagai alat komunikasi yang menghubungkan presiden dengan petinggi militer dan pasukan roket melalui jaringan komando dan kendali elektronik yang sangat rahasia yang disebut “Kazbek.” Kazbek mendukung sistem lain yang dikenal sebagai “Kavkaz.”

Selain Putin, Menteri Pertahanan Rusia saat ini, Sergei Shoigu, juga memiliki tas nuklir serupa, dan kepala staf umum, Valery Gerasimov, mungkin juga memiliki salah satu. Tas ini memiliki tombol “luncurkan” berwarna putih dan tombol “batal” berwarna merah, yang diaktifkan dengan kartu flash khusus.

Baca Juga :   COVID-19 Melonjak, Beijing Tutup Stasiun Subway

Presiden Amerika Serikat juga memiliki alat serupa yang disebut “sepak bola nuklir,” yang berisi kode-kode yang digunakan untuk mengesahkan perintah peluncuran rudal nuklir jika presiden tidak berada di Gedung Putih.

Baca Juga :   Beijing Tutup Tempat-tempat Umum akibat Kasus COVID-19 Melonjak

Ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat telah meningkat, terutama sejak Perang Ukraina dimulai pada Februari 2022. Selain itu, Cina juga meningkatkan persenjataan nuklirnya. Parlemen Rusia bahkan mengambil langkah pertama untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif pada Selasa, dengan ancaman bahwa Rusia mungkin akan meninggalkan perjanjian tersebut sama sekali. (tia)

MIXADVERT JASAPRO