JagatBisnis.com – Sebanyak satu juta lebih warga Gaza kabur dari rumahnya sepanjang pekan lalu. Tindakan itu karena potensi serangan darat Israel.
Israel menyatakan perang pada sepekan lalu usai serangan mendadak Hamas ke wilayahnya. Aksi Hamas, yang menguasai Gaza, menewaskan 1400 warga Israel.
Israel membalas Hamas dengan meluncurkan serangan udara ke Gaza. 2670 warga Gaza, termasuk anak-anak dan wanita, kehilangan nyawa.
Jelang akhir pekan lalu Israel menyerukan agar warga sipil Palestina segera dievakuasi ke selatan Gaza. Para warga berbondong-bondong meninggalkan rumahnya untuk tinggal di tenda penampungan, sampai sekolah-sekolah yang dijalankan oleh PBB.
“Tidak ada listrik, air, internet. Saya merasa kehilangan kemanusiaan,” kata seorang warga Gaza yang kabur dari rumahnya, Mona Abdel Hamid, seperti dikutip dari AFP.
Dia mengaku berasal dari Rafah di Jalur Gaza. Kini, akibat gempuran Israel, ia terpaksa tinggal bersama para pengungsi lainnya.
Sampai awal pekan Israel belum meluncurkan serangan darat ke Gaza. Militer mengatakan, serangan itu sebenarnya hanya tinggal menunggu lampu hijau usai negosiasi politik dari pemangku kepentingan di Gaza.
Oleh sebab itu, Israel dengan tegas meminta 1,1 juta warga Gaza yang berada di utara segera angkat kaki. Jumlah populasi di Gaza, yang dikuasai Hamas, sebanyak 2 juta lebih orang. (tia)