JagatBisnis.com – Konflik sengit antara Israel dan Hamas telah menciptakan ketidakstabilan di pasar global yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Data Bloomberg menunjukkan bahwa kurs rupiah menyentuh angka Rp 15.703 per dolar AS pada pukul 14.10 WIB, mengalami pelemahan sebesar 90,50 poin atau 0,58 persen.
Namun, pelemahan rupiah bukanlah hal yang terjadi hanya pada mata uang ini saja, tetapi juga berdampak pada mata uang lainnya seperti yen Jepang, baht Thailand, dan peso Filipina.
Konflik Hamas-Israel telah membuat sentimen risiko global menjadi rapuh. Pasukan Israel terlibat dalam bentrokan dengan anggota bersenjata dari kelompok Palestina Hamas, yang terjadi beberapa jam setelah serangan mendadak oleh militan terhadap Israel. Konflik ini merupakan yang paling mematikan dalam 50 tahun terakhir di Israel.
Selain faktor konflik Hamas-Israel, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang didukung oleh data ekonomi positif di Amerika Serikat, termasuk peningkatan lapangan kerja dalam konteks proyeksi inflasi yang meningkat.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, mengklarifikasi bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS dipicu oleh kondisi ekonomi global, termasuk kebijakan hawkish dari Federal Reserve (The Fed). BI tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas rupiah dengan mengawasi keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar keuangan.
Analisis Pasar Keuangan, Ariston Tjandra, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS Non Farm Payrolls yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan di luar sektor pertanian dan pemerintahan yang sangat positif. Hal ini mendukung kebijakan suku bunga tinggi AS dalam upaya mengendalikan inflasi ke target 2 persen.
Selain itu, penguatan dolar AS didorong oleh sentimen menghindari risiko akibat eskalasi konflik antara Hamas dan Israel, yang telah menimbulkan banyak korban jiwa. Pasar mungkin sedang mempertimbangkan kemungkinan perluasan konflik ini. Dolar AS juga dikenal sebagai aset aman dalam situasi ketidakpastian seperti ini, sebanding dengan harga emas.
(tia)