JagatBisnis.com – Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS, mencapai level terendahnya sepanjang tahun ini. Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa pada Rabu (4/10), rupiah mencapai Rp 15.634 per dolar AS, mengalami pelemahan sebanyak 54 poin atau sekitar 0,35 persen. Tingkat ini merupakan yang terendah sejak Desember 2022, di mana pada 27 Desember 2022, rupiah sempat mencapai Rp 15.710 per dolar AS.
Penyebab Pelemahan Rupiah
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh antisipasi dari para investor terhadap kebijakan moneter yang restriktif dalam jangka waktu yang lebih panjang, seiring dengan ketahanan ekonomi yang masih belum stabil. Hal ini semakin memperkuat posisi dolar AS di pasar mata uang global. Faktor lain yang ikut berperan adalah pandangan hawkish dari Federal Reserve dan imbal hasil treasury yang mencapai level tertinggi dalam 16 tahun.
Kenaikan Suku Bunga Dolar AS dan Inflasi
Ibrahim juga mencatat bahwa kekhawatiran akan kenaikan suku bunga dolar AS meningkat, terutama setelah beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve memberikan isyarat tentang kenaikan suku bunga pada bulan November atau Desember. Langkah ini dilakukan untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan mendekati target bank sentral sebesar 2 persen per tahun, sementara saat ini inflasi berada pada tingkat 3,7 persen.
Sikap Investor Dalam Negeri dan Tahun Politik
Di dalam negeri, investor cenderung mengambil sikap “wait and see” menjelang tahun politik. Mereka menunggu kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan di masa depan, termasuk melihat perkembangan calon presiden dan memproyeksikan siapa yang akan menjadi calon terkuat.
Prediksi Perdagangan Rupiah
Ibrahim memprediksi bahwa pada perdagangan besok, nilai tukar rupiah akan tetap fluktuatif namun cenderung melemah dengan kisaran antara Rp. 15.620 hingga Rp. 15.700 per dolar AS. Situasi ini akan terus dipantau oleh pelaku pasar dalam negeri maupun internasional karena faktor-faktor ekonomi global yang mempengaruhi pergerakan mata uang. (tia)