Jusuf Kalla Ungkap BUMN Nunggak Utang Rp 300 Miliar ke Perusahaannya

Jusuf Kalla Foto: JPNN.com

JagatBisnis.com – Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, yang juga merupakan pendiri Kalla Group, mengungkapkan bahwa ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang belum membayar utang kepada salah satu perusahaannya sebesar Rp 300 miliar selama tiga tahun. Pernyataan ini dia sampaikan setelah membuka kegiatan Musyawarah Wilayah II Ikatan Saudagar Muslim se Indonesia (ISMI) di Kota Bandung pada 11 Oktober.

Meskipun Jusuf Kalla tidak merinci perusahaan BUMN mana yang dimaksud, ada informasi yang mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Perusahaan milik keluarga Jusuf Kalla yang terlibat dalam kasus ini adalah PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK). Utang tersebut terkait dengan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Tol MBZ.

Jusuf Kalla mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab dari tunggakan pembayaran utang tersebut. Namun, ia menyindir kondisi keuangan perusahaan BUMN saat ini dengan mengatakan, “Saya juga tidak tahu pasti penyebabnya. Atau mungkin terlalu banyak tugas dan tidak ada uang.”

Baca Juga :   Dipastikan BUMN Hadir Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru

Jusuf Kalla juga meminta pemerintah, selaku pemegang saham BUMN, untuk menjamin pembayaran utang tersebut. Hal ini menunjukkan keprihatinannya terhadap masalah ini dan tuntutan agar utang tersebut segera diselesaikan.

Baca Juga :   Pemerintah Belum Lunasi Utang ke PLN sebesar Rp 60,66 Triliun

Kumparan telah mencoba menghubungi sejumlah pihak terkait, seperti Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, namun hingga saat ini belum ada respons dari mereka.

Baca Juga :   Erick Thohir Bongkar Permasalahan Kelangkaan Kedelai di Tanah Air

Public Relation Manager PT Waskita Karya, Isbir Farhan, meminta waktu agar pihaknya dapat memberikan respons lebih lanjut terkait pernyataan tersebut. “Kita siapkan jawabannya. Ditunggu,” ujarnya kepada kumparan.

Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan perusahaan milik salah satu tokoh terkemuka di Indonesia, Jusuf Kalla, dan menyoroti isu utang BUMN yang belum diselesaikan, yang mungkin mencerminkan tantangan dalam keuangan perusahaan plat merah di negara tersebut.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO