JagatBisnis.com – Hari ini, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Menlu Brasil, Mauro Vieira, resmi menandatangani Rencana Aksi 2023 – 2026 yang akan memperpanjang kerja sama bilateral antara kedua negara. Kerja sama ini melibatkan berbagai bidang strategis yang akan menguntungkan kedua pihak.
Salah satu poin utama dalam rencana aksi ini adalah negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Pasar Umum Amerika Selatan/MERCOSUR (IM-CEPA). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan yang lebih seimbang antara Indonesia dan negara-negara anggota MERCOSUR seperti Brasil, Argentina, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela.
Pada tahun 2021, neraca perdagangan Indonesia-MERCOSUR mencatat defisit sebesar US$1,7 miliar, dan dengan IM-CEPA, Indonesia berharap dapat merambah pasar Amerika Latin dengan lebih baik.
Selain itu, Indonesia mendorong Brasil untuk berinvestasi dalam pengembangbiakan ternak sapi di Indonesia, termasuk impor sapi pejantan dan anak sapi. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat sektor peternakan di Indonesia.
Dalam upaya untuk memperluas kerja sama, kedua negara juga sepakat membuka akses untuk produk perikanan Indonesia. Selanjutnya, mereka berencana untuk mengembangkan produksi vaksin bersama untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak, serta berkolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan, seperti bioetanol dan perkebunan tebu.
Pengalaman Brasil dalam menggantikan bensin dengan etanol di Sao Paulo menjadi inspirasi bagi Indonesia dalam mempercepat transisi ke bioetanol, yang dapat membantu mengurangi polusi.
Selain itu, Indonesia dan Brasil akan bekerjasama dalam bidang sains, teknologi, dan inovasi untuk mendukung ketahanan pangan dan energi kedua negara, serta untuk mengelola hutan yang luas yang mereka miliki.
Tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi kedua negara juga akan menjalin kerja sama dalam pertahanan, dengan dialog politik-militer pertama antara Brasil dan Indonesia dijadwalkan akan diadakan tahun depan di Brasil. (tia)
