Ekbis  

Koreksi Ekonomi China Picu Dampak Negatif ke RI

Bendera China Foto: Bisnis.com

JagatBisnis.com – Koreksi ekonomi China menjadi salah satu risiko terbesar bagi perekonomian Indonesia di tahun 2024. Hal ini karena China merupakan mitra dagang utama Indonesia, sehingga koreksi ekonomi Negeri Tirai Bambu itu akan memberi dampak besar.

Berdasarkan laporan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi China pada 2024 hanya akan mencapai 4,4 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi EAP April 2023 yang berada di level 4,8 persen.

Dampak negatif koreksi ekonomi China ke Indonesia antara lain:

  • Penurunan ekspor
Baca Juga :   Ini Manfaat PP Nomor 24 Tahun 2022 Bagi Para Pelaku Ekonomi Kreatif

China merupakan salah satu tujuan ekspor utama Indonesia. Pada tahun 2022, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai USD 30,7 miliar. Dengan koreksi ekonomi China, maka permintaan terhadap produk ekspor Indonesia dari China akan menurun.

  • Penurunan investasi

Koreksi ekonomi China juga akan berdampak pada penurunan investasi di Indonesia. Hal ini karena China merupakan salah satu sumber investasi asing terbesar di Indonesia.

  • Pelemahan nilai tukar rupiah

Koreksi ekonomi China akan meningkatkan permintaan dolar AS, sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah.

Baca Juga :   Hore! Indonesia Kembali Masuk Negara Pendapatan Menengah Atas

Untuk mengatasi dampak negatif koreksi ekonomi China, pemerintah Indonesia perlu melakukan sejumlah langkah, antara lain:

  • Diversifikasi pasar ekspor

Pemerintah perlu mendorong diversifikasi pasar ekspor Indonesia, agar tidak terlalu bergantung pada China.

  • Peningkatan daya saing produk ekspor

Pemerintah perlu meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia, agar dapat bersaing di pasar global.

  • Peningkatan investasi domestik

Pemerintah perlu meningkatkan investasi domestik, agar tidak terlalu bergantung pada investasi asing.

Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan mitigasi risiko terhadap dampak negatif koreksi ekonomi China, antara lain:

  • Penyusunan skenario risiko
Baca Juga :   Kasus COVID-19 Varian Omicron, Maskapai China Hentikan Penerbangan dari 37 Negara

Pemerintah perlu menyusun skenario risiko terhadap dampak negatif koreksi ekonomi China, agar dapat mengantisipasinya dengan lebih baik.

  • Peningkatan transparansi informasi

Pemerintah perlu meningkatkan transparansi informasi terkait dampak negatif koreksi ekonomi China, agar masyarakat dapat memahami dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Koreksi ekonomi China menjadi tantangan besar bagi perekonomian Indonesia di tahun 2024. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, pemerintah dapat meminimalkan dampak negatif koreksi ekonomi China terhadap perekonomian Indonesia. (tia)

MIXADVERT JASAPRO