Hore! Indonesia Kembali Masuk Negara Pendapatan Menengah Atas

JagatBisnis.com – Indonesia kini kembali masuk dalam jajaran negara dengan pendapatan menengah atas. Hal itu didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 mencapai 3,7 persen year on year (yoy).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, selain itu jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga tercatat telah melampaui capaian sebelum pandemi Covid-19. PDB per kapita di Indonesia pada 2021 naik setara USD4.349 atau sekitar Rp62,2 juta per tahun. Padahal, PDB pada 2019 hanya di angka Rp59,3 juta per kapita per tahun,

“Artinya kita sudah kembali kepada upper middle income country. Pencapaian tersebut tentu merupakan fondasi yang penting untuk pemulihan ekonomi,” katar Airlangga, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga :   Nilai Perdagangan RI-China Tembus Rp1.278 Triliun

Dia menjelaskan, perlu reformasi struktural agar Indonesia mampu keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap. Karena secara spasial, Pulau Jawa sebagai basis industri dan salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi berhasil tumbuh positif sebesar 3,66 persen yoy. Sementara, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai wilayah Maluku dan Papua sebesar 10,0 persen yoy.

“Hal ini sejalan dengan tingginya pertumbuhan sektor pertambangan di kedua daerah itu serta imbas dari kenaikan harga komoditas sepanjang 2021. Selain itu, wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga berhasil tumbuh positif sebesar 0,07 persen yoy. Walaupun sangat bergantung terhadap sektor pariwisatanya yang mengalami penurunan kinerja sejak terjadi pandemi Covid-19,” paparnya.

Baca Juga :   Dinobatkan sebagai Kota Ramah Lingkungan/Bersih di Asia Tenggara Tiga Kota di Indonesia

Dia menegaskan, bangkitnya kepercayaan masyarakat mengonsumsi barang ataupun jasa, telah mendorong pemulihan permintaan domestik serta menyebabkan peningkatan produksi sebagai respons dari dunia usaha. Sepanjang 2021, PMTB (investasi) yang tumbuh sebesar 3,80 persen telah menjadi sumber pertumbuhan tertinggi dari sisi pengeluaran.

“Adapun, industri pengolahan yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi, berhasil tumbuh sebesar 3,39 persen yoy. Perbaikan ekonomi Indonesia telah terlihat dari pertumbuhan positif sejak kuartal II hingga kuartal IV 2021, meski sedikit mengalami koreksi pada kuartal III karena kemunculan varian Delta.

Baca Juga :   Alumni Belanda Minta Penguatan Kontribusi Peneliti, Kurangi Dampak Covid-19

Airlangga mengatakan, setelah terkendalinya varian Delta dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, ekonomi Indonesia berhasil melanjutkan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2021 sebesar 5,02 persen yoy. Sehingga seluruh komponen kembali bertumbuh positif.

“Maka, kami optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa di atas 5 persen di tahun 2022,” tutupnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO