JagatBisnis.com – Mantan bintang Liga Inggris, Graeme Souness, mengungkapkan keraguan besar terhadap pembelian Kai Havertz oleh Arsenal. Souness meragukan kemampuan Havertz untuk bersinar di klub baru tersebut, mengingat penampilan kurang mengesankan sang pemain selama bermain untuk Chelsea.
Pemain depan asal Jerman ini bergabung dengan Arsenal dari Chelsea dengan biaya transfer sebesar 65 juta poundsterling (sekitar Rp 1,2 triliun) pada musim panas ini. Keputusan Arsenal untuk merekrut Havertz menjadi kontroversial karena penampilannya yang kurang konsisten saat membela The Blues.
Selama tiga musim bermain di London Barat, Havertz hanya mampu mencetak 32 gol dalam 139 penampilan. Meskipun beberapa kali dicoba di berbagai posisi, hasil yang diperolehnya tidak begitu memuaskan.
Namun, setelah bergabung dengan Arsenal, Havertz belum mampu menunjukkan peningkatan signifikan. Pemain berusia 24 tahun ini masih belum mencetak gol atau memberikan assist dalam tujuh penampilannya bersama klub barunya.
Souness merasa bahwa manajer Arsenal, Mikel Arteta, mungkin akan menghadapi kesulitan yang sama dengan para manajer Chelsea sebelumnya dalam memaksimalkan potensi Havertz. Menurut eks bintang Liverpool tersebut, Arsenal telah mengeluarkan uang yang besar untuk merekrut Havertz tanpa memiliki jaminan bahwa Arteta akan mendapatkan hasil yang berbeda dari sang pemain dibandingkan dengan manajer sebelumnya, seperti Frank Lampard, Thomas Tuchel, atau Graham Potter.
Dalam komentarnya, Souness mengatakan, “Tidak semua rekrutan Arsenal masuk akal buat saya. Mereka sudah menghabiskan 65 juta pound untuk Kai Havertz. Sudah pasti anda tidak menghabiskan uang sebanyak itu atas apa yang sudah dia tunjukkan selama tiga musim di Chelsea? Mereka sudah membayar dengan harapan bahwa Mikel Arteta bisa mendapatkan hasil yang berbeda dari Havertz daripada yang sudah dilakukan oleh manajer sebelumnya. Semoga beruntung dengan itu, Mikel.”
Souness menambahkan, “Kita hidup di dunia di mana statistik menjadi sangat penting bagi penggemar fanatik dalam permainan ini. Namun, secara historis, hanya ada dua statistik yang benar-benar mengukur penampilan dengan jelas.”
“Untuk kiper: berapa banyak pertandingan yang sudah anda mainkan dan seberapa banyak clean sheet yang telah anda raih? Dan untuk penyerang: berapa banyak pertandingan yang anda mainkan dan berapa banyak gol yang telah anda cetak?”
(tia)
