Berita  

Korea Utara Memanas: Ancaman Aksi Militer Sambut Protes KTT Tiga Negara

Presiden Korea Utara Kim Jong Un Foto StarsUnfolded

JagatBisnis.comSituasi politik dan keamanan di Korea Utara serta reaksi negara-negara terhadap tindakan-tindakan mereka. Berikut adalah ringkasan dari berita tersebut:

Korea Utara diyakini mungkin akan meluncurkan rudal balistik antarbenua atau mengambil tindakan militer lainnya sebagai bentuk protes terhadap pertemuan puncak antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang. Pertemuan ini diharapkan akan memperkuat hubungan antara Seoul dan Tokyo di tengah ancaman nuklir yang dihadapi oleh Korea Utara.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di Camp David dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga :   Korea Utara Ancam Ganti Pasifik Jadi "Sasaran Tembak"

Korea Utara telah mengkritik kerja sama militer yang sedang berkembang antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang sebagai langkah menuju pembentukan aliansi serupa NATO di Asia.

Selain itu, Korea Utara juga diperkirakan dapat mencoba meluncurkan satelit mata-mata lain pada akhir Agustus atau awal September. Tindakan ini mungkin akan menjadi bagian dari peringatan hari jadi negara pada tanggal 9 September.

Baca Juga :   Usai Pembelot Berhasil Menerobos ke Korut, Korsel Perketat DMZ

Korea Utara dan Rusia juga disebut telah meningkatkan kerja sama pertahanan mereka. Menteri Pertahanan Rusia telah bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan bahkan menyaksikan parade militer di Pyongyang. Ada kekhawatiran tentang kemungkinan transfer teknologi rudal nuklir dari Rusia ke Korea Utara.

Amerika Serikat baru-baru ini memberlakukan sanksi terhadap tiga entitas yang diduga terlibat dalam kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia. Korea Selatan menyambut baik langkah ini dan mengatakan akan mempertimbangkan penerapan sanksi lebih lanjut terhadap Korea Utara untuk mengekang pengembangan senjata ilegal dan perdagangan senjatanya.

Baca Juga :   Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh

Korea Selatan mendesak semua negara anggota PBB untuk menghentikan kerja sama militer dengan Korea Utara, termasuk transaksi senjata ilegal, yang dapat mengancam perdamaian dan stabilitas global.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO