JagatBisnis.com – Pada Minggu, 13 Agustus 2023, seorang agen dari Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat bertemu dengan polisi dan jaksa di Ekuador sebagai bagian dari upaya bersama untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio. Villavicencio adalah seorang mantan anggota parlemen dan jurnalis investigasi yang dikenal karena mengungkap kasus korupsi di Ekuador.
Pembunuhan Villavicencio, yang terjadi pada akhir kampanye pemilihan presiden, telah mengejutkan seluruh negara Amerika Selatan, di mana kejahatan dengan kekerasan yang terkait dengan geng kriminal transnasional telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun Villavicencio telah menerima ancaman sebelumnya, ia tidak takut untuk mengungkap kejahatan geng tersebut.
Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata, mengumumkan bahwa tim FBI telah bertemu dengan para pemimpin polisi dan akan bertemu dengan jaksa dari kantor jaksa agung yang memimpin penyelidikan atas pembunuhan tersebut. Enam warga negara Kolombia telah didakwa atas pembunuhan ini, dan salah satu tersangka tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Presiden Ekuador saat itu, Guillermo Lasso, telah meminta bantuan FBI dalam penyelidikan ini. Setelah pembunuhan Villavicencio, Lasso mengambil inisiatif untuk melibatkan FBI dalam upaya untuk mengungkap pelaku dan dalang di balik pembunuhan tersebut.
Pemilihan presiden Ekuador direncanakan akan berlangsung pada 20 Agustus, dan Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat yang bersaing. Setelah pembunuhannya, partai Membangun (Construye) mengumumkan bahwa mereka akan mengganti Villavicencio dengan seorang jurnalis bernama Christian Zurita sebagai kandidat utama partai. Zurita sebelumnya telah bekerja sama dengan Villavicencio dan mengaku akan mencoba untuk melanjutkan semangat perjuangannya melawan kejahatan dan korupsi.
Meskipun kertas suara untuk pemilihan telah dicetak sebelum pembunuhan Villavicencio, suara untuknya secara otomatis akan diberikan kepada pengganti dari partainya, yaitu Christian Zurita.
(tia)