Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Tanpa Palang

Ilustrasi Foto: Tribunnews.com

JagatBisnis.com Kecelakaan maut kereta api vs mobil terjadi di perlintasan tanpa palang di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (29/7) malam.

Kecelakaan itu melibatkan mobil MVP Daihatsu Luxio nomor polisi L 1009 XD dengan KA Dhoho jurusan Surabaya-Kertosono.

Warga sekitar, Anggi Yuli Arepta (25), menceritakan detik-detik kecelakaan maut tersebut. Menurutnya, sekitar pukul 23.15 WIB, dirinya dan warga sempat meneriaki sopir agar berhenti.

“Kereta dari arah timur, mobil dari arah utara. Kondisi mobil itu kacanya tertutup, karena tadi orang-orang teriak tapi tidak terdengar, entah itu ketutup kacanya, atau apa tapi tidak terdengar (sopir Luxio),” kata Anggi kepada wartawan, Minggu (30/7).

Anggi menjelaskan, saat kecelakaan, mobil maupun kereta api dalam keadaan melaju.

“Enggak, enggak mogok, mobil jalan, langsung kereta juga jalan dari timur, ya langsung bres, gitu. Mobil ini kondisi di tengah rel,” ucap dia.

Baca Juga :   Usai Kecelakaan KA Brantas-Truk, Jalur kereta Semarang Normal Lagi

Anggi menyebut, memang sering melintas kereta di atas pukul 23.00 WIB. Kata dia, kereta yang biasa melintas melaju dengan kecepatan tinggi. “Kalau kereta jam segitu, ya sudah kencang-kencangnya,” kata dia.

1 Keluarga Tewas, 2 Luka Berat

Akibat peristiwa itu, 6 orang tewas dan 2 orang lainnya luka berat. Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi saat Luxio berjalan dari arah utara ke selatan atau dari arah Jombang menuju ke Gudo.

“Sampai di TKP, diduga saat menyeberang di rel kereta api pengemudi tidak memperhatikan kondisi arah timur, sehingga tertabrak kereta Dhoho yang melaju dari Surabaya tujuan Kertosono,” kata Irawan (35) warga Dusun Gondekan, Desa Jabon, pada Minggu (30/7).

Baca Juga :   Penumpang Antre hingga Luar Stasiun Dampak dari Kecelakaan KRL di Depok

Mobil Luxio itu disopiri Wahyu Kuspoyo (42) asal Desa Bakung Temenggungan Wetan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Mobil rusak parah setelah tabrakan dengan kereta.

“Mobil Luxio terpental hingga 100 meter dari perlintasan kereta api tak berpalang pintu. Kondisi mobil rusak parah, hingga tak berbentuk,” ujarnya.

Sopir mobil dan beberapa penumpang tewas di lokasi. Sedangkan dua orang penumpang lainnya luka berat.

“Pengemudi dan beberapa penumpang tewas di lokasi. Tapi ada dua orang penumpang yang selamat, namun kondisinya luka berat,” kata Irawan.

Sementara Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Anang Setyanto menyebut, 6 orang tewas dan 2 luka berat.

“Korban meninggal ada 6 dan 2 lainnya selamat, karena mengalami luka berat,” kata Anang.
Identitas Korban

Sopir mobil MPV Daihatsu Luxio nopol L 1009 XD, Wahyu Kuspoyo (42) asal Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temanggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Baca Juga :   Usai Kecelakaan KA Brantas-Truk, Jalur kereta Semarang Normal Lagi

Sumiyowati (60), pekerja swasta, asal Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temanggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Alinsya Mareta Mingkana (16), pelajar asal Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temanggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Sutria Mingsih (38) pekerjaan swasta, asal Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temanggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Az Zahra Rohima Khoirunisa (13) status pelajar, asal Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temanggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Adelia (19) pekerjaan swasta, warga Desa Kedungpadang, Kecamatan Rejosan, Nganjuk.

Korban luka berat
Arimbi (11) status pelajar, asal Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temanggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, kini dirawat di RSUD Jombang.
Fikry (22), Mahasiswa, asal Dusun Bangi, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Kediri, kini dirawat di RSUD Jombang. (tia)

MIXADVERT JASAPRO