Pemerintah Diminta Atasi Kelangkaan LPG 3 KG di Sejumlah Daerah

LPG 3 KG Foto: Merdeka

JagatBisnis.com DPR meminta pemerintah segera memetakan daerah yang mengalami kelangkaan pasokan LPG 3kg. Namun tetap menyalurkan LPG bersubsidi tersebut tepat sasaran dengan harga sesuai dengan Harta Eceran Tertinggi (HET).

Anggota Komisi VII DPR, Mukhtarudin meminta pemerintah agar segera melakukan upaya untuk mengatasi kelangkaan tabung elpiji 3 kg (gas melon) yang belakangan terjadi di sejumlah daerah.

“Pemerintah harus memetakan wilayah yang saat ini mengalami kelangkaan elpiji 3 kg, maupun faktor-faktor penyebab terjadinya kelangkaan tersebut. Sehingga ada upaya untuk mendistribusikan elpiji 3 kg tambahan ke tiap wilayah tersebut. Tentu bekerja sama dengan Pemda setempat,” kata Mukhtarudin seperti mengutip dalam siaran persnya, di Jakarta (24/7/2023).

Baca Juga :   LPG 3 Kg Banyak Dinikmati Orang Kaya

Selain itu, Mukhtarudin mendorong PT Pertamina memastikan distribusi gas elpiji 3 kg sesuai dengan jumlah dan harga yang telah ditetapkan. Pasalnya, gas LPG 3 kg ini merupakan produk subsidi atau public service obligation (PSO).”Jadi, distribusi yang dilakukan juga tetap harus sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah,” jelas politisi dari Fraksi Partai Golkar ini.

Dia pun tak memungkiri pola distribusi gas melon yang terbuka seperti sekarang ini memungkinkan terjadinya kasus salah sasaran, atau tidak tepat sasaran. Terutama pada tingkat end user atau konsumen terakhir. “Misalnya mereka yang tidak berhak, justru turut membeli gas melon. Bahkan tidak sedikit di lapangan, orang kaya membeli LPG 3 kg dengan menggunakan mobil,” katanya.

Baca Juga :   YLKI: HET Elpiji 3 Kg Belum Naik

Padahal sudah jelas, tegasnya, bahwa gas melon hanya diperuntukkan bagi orang miskin dan usaha mikro. Tapi kenyataannya, banyak juga orang mampu dan restoran besar yang menggunakan gas melon.

Baca Juga :   Pertamina: Pembeli LPG Subsidi 3 Kg, Cukup Tunjukan KTP

“Nah, kondisi tidak tepat sasaran ini yang sering menjadikan gas melon langka. Jatah yang seharusnya dipakai orang miskin justru dibeli orang kaya. Orang kaya bisa membeli sekaligus 2-3 tabung, tapi orang miskin tidak bisa,” tambah politisi asal Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah ini.

Sejak awal pekan ini, di sejumlah wilayah Indonesia belakangan terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg. Kelangkaan terjadi seperti di wilayah Kalimantan, Banten, dan beberapa wilayah lainnya, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap elpiji 3 kg tersebut. (tia)

MIXADVERT JASAPRO