“Protes Massal Puluhan Wanita di Afghanistan Usai Taliban Tutup Salon Kecantikan: Mereka Menuntut Keadilan dan Hak untuk Beraktivitas di Ruang Publik

Wanita Afghanistan Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –   Puluhan perempuan di Afghanistan telah menggelar protes besar-besaran di ibu kota Kabul, menentang penutupan salon-salon kecantikan oleh pemerintah Taliban. Tindakan penutupan ini telah diterapkan sejak bulan Juni lalu dan semakin membatasi partisipasi perempuan dalam kehidupan publik.

Lebih dari 50 wanita berkumpul di Butcher Street, yang dikenal sebagai pusat salon-salon kecantikan di Kabul, untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Taliban yang semakin mengasingkan mereka dari masyarakat. Salah satu spanduk yang dibawa oleh pengunjuk rasa menunjukkan tulisan yang menuntut perlindungan hak-hak mereka.

Namun, protes damai ini tidak berlangsung lama sebelum aparat keamanan lokal memaksa mereka membubarkan diri. Dalam video yang diunggah oleh para demonstran, tampak aparat keamanan menggunakan selang pemadam kebakaran dan meriam air untuk membubarkan kerumunan tersebut.

Baca Juga :   Taliban Temui PBNU, Ini yang Dibahas

Salah satu perempuan yang sebelumnya bekerja di salah satu salon menyatakan bahwa tujuan dari protes ini adalah untuk berbicara dan bernegosiasi dengan pihak berwenang. Namun, mereka merasa diabaikan dan tidak didengar oleh pihak berwenang, yang akhirnya membubarkan mereka dengan kekerasan.

Penutupan salon kecantikan di Afghanistan diputuskan oleh Kementerian Urusan Pembinaan Kebajikan dan Pencegahan Keburukan pada akhir Juni. Mereka memberikan kesempatan selama satu bulan bagi pemilik salon untuk menghabiskan stok produk kecantikan sebelum menutup usaha mereka.

Baca Juga :   Wanita Lansia Tewas Ditusuk Tetangga Pakai Gunting di Depok

Alasan di balik penutupan ini adalah instruksi dari pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, yang menganggap pengeluaran banyak uang untuk kecantikan sebagai penyebab kesenjangan sosial yang merugikan kaum miskin. Selain itu, beberapa perawatan kecantikan dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam, sehingga dianggap perlu ditutup.

Sebelum Taliban berkuasa pada tahun 2021, salon-salon kecantikan di Afghanistan dianggap sebagai tempat aman bagi wanita untuk berkumpul dan bersosialisasi tanpa campur tangan laki-laki. Selain itu, bisnis salon juga memberikan peluang ekonomi bagi perempuan di Afghanistan dan dalam beberapa kasus menjadi sumber utama pendapatan bagi rumah tangga mereka.

Baca Juga :   Dalam 24 Jam, 150 Tentara Afghanistan Tewas Diserang Taliban

Protes ini mencerminkan ketidakpuasan dan kekhawatiran para wanita Afghanistan atas perubahan sosial yang cepat di bawah pemerintahan Taliban. Mereka menuntut perlindungan hak-hak mereka untuk beraktivitas di ruang publik dan memiliki kesempatan yang setara dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO