Berita  

Mengapa Rusia Memilih untuk Tetap Terhubung dengan Barat Meskipun Konflik?

Jembatan Krimea Foto VOI

JagatBisnis.comRusia tetap akan menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat meskipun terjadi serangan di jembatan Krimea. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa meskipun mereka mengetahui bahwa NATO dan Amerika Serikat memberikan informasi rahasia ke Ukraina, hal tersebut bukanlah alasan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat.

Peskov mengatakan bahwa pada saat-saat genting, Rusia membutuhkan saluran untuk berdialog dengan negara-negara Barat. Meskipun ada tuduhan dari Rusia terhadap Ukraina yang diduga melibatkan Inggris dan Amerika Serikat dalam serangan terhadap jembatan Krimea, Peskov menegaskan bahwa kebutuhan untuk menjaga saluran dialog tetap terbuka lebih penting.

Baca Juga :   Jaringan Mata-mata Rusia Diusir Pemerintah Australia

Insiden serangan terhadap jembatan Krimea menyebabkan ketegangan dan kemarahan di antara pihak-pihak yang terlibat. Rusia menuduh Ukraina bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merusak jalur utama pasokan untuk pasukan Rusia di Ukraina dan merupakan proyek prestise bagi Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga :   Presiden AS Tak Ingin Berdialog dengan Putin untuk Saat Ini

Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Rusia menghentikan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam. Ledakan yang terjadi di jembatan Krimea menewaskan sepasang suami istri dan melukai anak mereka.

Baca Juga :   Sebut Putin Penjahat Perang, Hubungan Rusia-Biden di Ambang Kehancuran

Selain itu, Rusia juga menghentikan perjanjian dengan penengah PBB dan Turki yang bertujuan untuk mengatasi krisis pangan global, yang diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina. Peskov menyatakan bahwa penghentian perjanjian tersebut tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap jembatan, tetapi karena beberapa persyaratan dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang berkaitan dengan Rusia tidak terpenuhi.

(tia)