Polisi Buru Pengeroyok Pengusaha Ayam di Cakung oleh Oknum Ormas

Ilustrasi penganiayaan Foto: Kompas

JagatBisnis.com Polisi telah menerima laporan dari seorang pengusaha ayam berinisial WDS di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Ia mengaku dikeroyok oleh sekelompok ormas usai tempat usahanya dipaksa tutup.

Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira menjelaskan, saat ini pihaknya masih menyelidiki laporan tersebut.

“Untuk laporan polisinya sudah kami terima dan dalam on process,” ujar Syarifah saat dikonfirmasi, Jumat (30/6).

Syarifah berharap hal serupa tidak lagi terjadi. Ia mengimbau kepada para pengusaha agar tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kita mau semuanya berjalan lancar dalam suasana Lebaran, saya berharap banyak kepada para pengusaha dan penjual tetap berjalan seperti biasanya demi memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga :   7 Anggota Polisi Aniaya Perawat RS Bandung di Medan

Organisasi massa bernama Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung berdemo memaksa Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) di Rawa Kepiting, Cakung, Jakarta Timur, tutup selama libur Idul Adha. Ancaman ini berujung pedagang rugi hingga ada insiden pengeroyokan.

Salah satu keluarga pengusaha RPHU, berinisial WDS, menerangkan dikeroyok usai berusaha membujuk komunitas tersebut mengizinkan truk ayam masuk ke RPHU pada Selasa malam (27/6). Dirinya dan sejumlah pengusaha ayam lain tak tahu terkait imbauan demo tersebut.

Surat edaran pemberitahuan Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung yang meminta RPHU tutup dilayangkan secara sepihak. Tembusan surat itu juga ditujukan kepada RPHU daerah Jakarta Timur seperti RPHU Pejagalan, RPHU Pintu Air, dan RPHU Rawa Teratai.

Baca Juga :   Terlibat Pengeroyokan Petugas Satpol PP Denpasar, 2 Anggota TNI Ditangkap

“Enggak kenal. Karena pedagang ayam banyak, saya okelah kalau kenal. Tapi kan ini juga ada pengelolanya dari pemerintah. Minimal kalau mau demo sosialisasikan dulu ke Ketua Pengelola RPHU, dan sosialisasi ke kami yang bernaung di RPHU rawa kepiting. Tapi nggak ada. Nah ibu saya kan ada speak up [saat demo], itu maksudnya kita ayam [datang] sudah telanjur. Tolong lah dikasih dulu malam ini potong dulu kan,” cerita WDS saat dihubungi, Kamis (29/6).

Baca Juga :   Keributan Kelompok Pemuda di Bali, 3 Orang Terluka

“Nah mereka enggak terima. Ketua pendemo ini bernada keras, agak bentak ibu saya, ada gestur majukan langkah ke ibu saya. Nah ketika saya liat, saya refleks lindungi ibu saya. Setelah saya melindungi, baru massa terprovokasi. Akhirnya tiba-tiba massanya panas sama saya, saya diamanin sekuriti.”

“Nah, di situlah ketika saya jalan abis diamanin, dikejar, barulah mereka pengeroyokan ke saya,” jelas WDS.

WDS mengatakan sudah melapor insiden pengeroyokan ini ke Polsek Cakung. Ia berharap, kejadian serupa tak terjadi di masa mendatang. (tia)

MIXADVERT JASAPRO