Berita  

Rusia Menghadapi Tantangan Besar, Membutuhkan Bantuan 3 Juta Tentara Cina

Rusia Dan China

JagatBisnis.com – Pembawa acara TV Rusia, Olga Skabeyeva, mengatakan bahwa Rusia membutuhkan jutaan tentara dari China untuk memenangkan perang melawan Ukraina. China dianggap sebagai sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin, dan mereka tetap berada di pihak Rusia meskipun banyak negara mengutuk perang Rusia-Ukraina dan memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa China telah mencoba memediasi kesepakatan damai yang akan lebih menguntungkan bagi Rusia.

Baca Juga :   Singapura Boikot 4 Bank Rusia hingga Blokir Akses Kripto

Di sisi lain, sekutu Ukraina telah memberikan bantuan finansial dan persenjataan senilai miliaran dolar kepada Ukraina, yang memungkinkan mereka mengubah keadaan perang menjadi keuntungan mereka. Ukraina telah merebut kembali kendali atas ribuan mil persegi wilayah yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Rusia sejak musim gugur. Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina melancarkan serangan balasan terbaru mereka di Zaporizhzhia, dan Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan adanya sejumlah besar korban dari pihak Rusia, meskipun angka pastinya belum jelas.

Dalam konteks ini, Olga Skabeyeva dalam acara TV Rusia “60 Menit” menyampaikan solusi yang dianggapnya akan memperkuat militer Rusia, yaitu mengajukan agar jutaan pasukan China bergabung dalam perang Rusia-Ukraina. Skabeyeva merujuk pada pertempuran terbaru di wilayah Belgorod, Rusia, sebagai alasan mengapa pasukan China dibutuhkan untuk membantu Rusia.

Baca Juga :   Rusia Usir Diplomat Top AS dari Moskow

Saat ini, belum ada indikasi bahwa China berencana mengirim pasukan ke Rusia. Namun, hubungan antara China dan Rusia semakin dekat selama perang Rusia-Ukraina. Pada bulan April, Putin dan Menteri Pertahanan China, Li Shangfu, menyoroti kerja sama militer antara kedua negara tersebut selama pertemuan di Moskow. Mereka menyatakan bahwa Rusia dan China terlibat dalam latihan militer bersama, termasuk latihan angkatan darat, laut, dan udara.

Baca Juga :   Rusia Sebut Tak Ada Gencatan Senjata di Ukraina saat Natal

(tia)

MIXADVERT JASAPRO