JagatBisnis.com – BRI telah menyalurkan pembiayaan atau kredit senilai Rp36,57 triliun untuk sektor kelapa sawit sepanjang Januari-April 2023. Pembiayaan tersebut sudah disalurkan kepada 668,25 ribu debitur pelaku usaha industri perkebunan kelapa sawit.
Division Head of Value Chain Assets & Product Development Division PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Natalia Veronica menjelaskan, secara rinci, senilai Rp11,41 triliun dari pembiayaan tersebut disalurkan kepada sekitar 22 ribu debitur pelaku usaha kelapa sawit kecil dan menengah. Sebanyak 68 persen dari debitur tersebut mengambil pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Jadi untuk sektor sawit, penyaluran pembiayaan masih didominasi oleh skema KUR. Karena memang mungkin skemanya lebih cocok dilakukan dengan KUR,” kata dalam diskusi daring “Palm Oil Financing Forum”, Selasa (30/5/2023),
Dia memaparkan, adapun total debitur usaha kecil dan menengah yang mengambil pembiayaan untuk industri kelapa sawit juga terus meningkat sejak 2020, yakni dari 13,47 ribu di April 2020, 16,90 ribu di April 2021, dan 21,48 ribu di April 2022.Debitur mikro yang mengambil pembiayaan untuk sektor kelapa sawit juga terus mengalami pertumbuhan dari 459,62 ribu di April 2020, 557,1 ribu di 2021, 666,69 ribu di 2022, dan 666,12 ribu di April 2023.
“Kami juga menyalurkan pembiayaan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan menggandeng petani yang bermitra dengan Asian Agri dan Sinarmas. Bahkan, kami telah menyalurkan bantuan Rp677 miliar untuk 3.302 petani dengan luas lahan 6,95 ribu hektar. Sedangkan, di 2023 ini, kami mulai mendekati perusahaan lain. Tidak harus korporasi besar, tapi juga bisa pelaku usaha segmen menengah, sepanjang perusahaannya jelas,” pungkasnya. (*/eva)
