Gunungkidul Dilanda Kekeringan, Droping Air Mulai Dilakukan

JagatBisnis.comGunungkidul, Yogyakarta mulai dilanda kekeringan. Sejumlah masyarakat sudah mulai mengajukan permintaan untuk mendapatkan air bersih dari pemerintah. Merespons permintaan itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mulai menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat pertengahan pekan ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul Sumadi mengakui, wilayah Gunungkidul sudah mulai kekeringan. Sejumlah masyarakat sudah merasakan kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Warga terpaksa membeli air ataupun mengajukan permohonan bantuan air bersih.

“Kalau yang membeli air bersih dari pihak swasta sudah banyak. Tapi yang mengajukan droping air belum banyak,” kata dia, Senin (22/5/2023).

Baca Juga :   Mobil Toyota Avanza Hangus Terbakar di Gunungkidul

Dia menjelaskan, saat ini baru ada 1 titik kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Mereka adalah masyarakat di padukuhan Sumber, Kalurahan Planjan Kapanewon Saptosari. Karena lokasi padukuhan berada di daerah perbukitan. Kondisi ini membuat sambungan dari PDAM belum bisa masuk ke padukuhan Sumber.

Baca Juga :   Pengungsi Gunungkidul akibat Angin Kencang Kesulitan Minyak Goreng

“Jadi, setiap musim kemarau warga membeli air atau menunggu bantuan dari pemerintah maupun swasta. Bahkan, kami sudah mulai melaksanakan droping dengan air bersih ke wilayah tersebut. Tahap pertama, kami sudah mengirim bantuan untuk mengisi ke 12 bak penampungan di Padukuhan tersebut, pada Kamis (18/5/2023).

Dia menambahkan, kawasan tersebut ketika hujan sudah tidak turun selama 10 hari. Maka, dipastikan jika mata air di wilayah itu akan menghilang. Warga di wilayah itu dipastikan kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Baca Juga :   Pengungsi Gunungkidul akibat Angin Kencang Kesulitan Minyak Goreng

Kepala BPBD Gunungkidul Purwadi mengungkapkan, baru 1 lokasi yang mengajukan untuk bantuan droping air bersih. Anggaran droping air bersih tahun ini dipangkas jauh lebih sedikit dibanding dengan tahun 2022 lalu. Tahun lalu, mencapai 700 juta dan ahun ini anggarannya hanya Rp270 juta. Penurunan itu karena ada refocusing kembali. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO