JagatBisnis.com – Media sosial digegerkan dengan suatu video baru- baru ini yang membuktikan tentara Ukraina merobek dan membakar salinan kitab bersih Al- Quran.
Tidak hanya itu, ada video lain yang membuktikan tentara Ukraina memotong daging babi di atas kitab bersih Al- Quran kepunyaan tentara Rusia yang dibekuk.
Salah satu kawan dekat Presiden Vladimir Putin dan pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, luang mempublikasikan video itu lewat Telegram, pada Kamis (16/ 3). Selaku atasan area yang didominasi oleh Muslim, Kadyrov mengancam keras aksi itu.
“ Saya berjanji untuk Allah Yang Mahakuasa, kita tidak akan memperbolehkan siapa juga buat menghina Al- Quran tanpa dihukum, dan ganjaran Tuhan sarwa alam akan mengenai Kamu, di mana juga Kamu terletak!” catat Kadyrov.
Bagi video dari TikTok yang diluncurkan oleh Kadyrov, nampak 2 orang angkatan dengan cap bendera Ukraina lagi bersandar di depan gundukan kusen di tungku yang sedia terbakar.
Setelah itu, seorang mendekat dan memberikan mereka kantung plastik gelap bermuatan buku- buku— salah satunya terdapat buku bersih Al- Quran bercorak cokelat berumur.
Bagus perekam video dan 2 angkatan yang lagi bersandar itu tidak memperlihatkan wajah mereka. Tidak dikenal apakah Al- Quran itu berbicara Rusia ataupun Ukraina, karena rendahnya mutu video dan dalam kedua bahasa, alih bahasa buku bersih ini serupa.
Sedangkan di video lain, terdengar sebagian angkatan lagi tersimpul dan salah seseorang di antara lain lagi memotong daging babi dengan memakai buku bersih Al- Quran selaku talenan. Mereka terdengar berteriak- teriak dikala membiarkan penistaan agama itu.
Lagi- lagi, tidak dikenal pula apakah para angkatan yang dituturkan berdialog bahasa Rusia ataupun Ukraina, disebabkan banyaknya kosakata yang mendekati.
Dengan cara terpisah, Kedutaan Rusia di Jakarta pula berpendapat. Dalam penjelasan yang diluncurkan pada Senin( 20/ 3), grupnya berterus terang sudah mengenali pertanyaan kelakuan pembakaran buku bersih Al- Quran itu.
“ Kita menyangka kalau perwujudan Islamofobia ini tidak bisa diperoleh dan berlawanan keterbukaan berkeyakinan,” suara penjelasan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
“ Kita memandang acuman ini selaku hinaan amat akut kepada perasaan seluruh orang yang merangkul agama Islam, dan selaku ciri tidak meluhurkan adat pemeluk Islam,” imbuhnya. (tia)
