Penyaluran Beras Bulog dengan Cara Ketuk Pintu

JagatBisnis.com –  Masyarakat Penerima Manfaat sekarang ini bisa sedikit senang karena penyaluran beras Bulog langsung tepat sasaran kepada masyarakat penerima manfaat.

Perum Bulog akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras kepada sekitar 2,3 juta keluarga penerima manfaat pada bulan Maret 2023 ini. Nantinya, penyaluran tersebut akan dilakukan usai Perum Bulog mendapatkan data dari Kementerian Sosial. Keterangan itu turut disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

“Mulai bulan ini, tinggal nunggu daftar namanya dari Kemensos. Itu akan disalurkan ke masyarakat langsung, Bulog hanya menyalurkan beras saja,” katanya, dikutip pada Kamis, 16 Maret 2023.

Menurut keterangan Budi Waseso, bantuan beras itu akan disalurkan secara door to door atau langsung diberikan kepada penerima manfaat. Proses penyaluran beras pada tahun ini pun berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana penyalurannya pada saat itu dilakukan melalui PT Pos Indonesia.

Baca Juga :   Ini Alasan Bulog Tak Masuk Holding BUMN Pangan

“Sistemnya enggak kayak dulu yang disimpan terus diambil di tempat. Sekarang langsung door to door,” ujarnya dilaporkan Antara.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Waseso mengungkapkan bahwa kebutuhan beras untuk bansos yang akan disalurkan selama 3 bulan (Maret, April, Mei 2023) itu sebanyak 640 ribu ton. Namun, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tersedia di gudang Bulog hanya 380 ribu ton saja.

Meski demikian, Budi Waseso menyebut jika CBP itu akan bertambah menyusul adanya panen raya yang puncaknya akan mulai terjadi pada akhir Maret dan awal April 2023. Guna memenuhi kebutuhan beras untuk bansos, Bulog pun akan bekerja sama dengan penggilingan padi modern.

Baca Juga :   Pandemi, Pengusaha Hijrah ke Pasar Digital

“Ini sedang dihitung oleh Badan Pangan Nasional. Jadi dalam waktu dekat beliau akan melihat para penggilingan-penggilingan modern berapa produksinya, untuk kepentingan bansos bisa berapa,” ucapnya.
juga disampaikan oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa. Ia menyebutkan bahwa penyaluran bansos tidak akan mengganggu program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang juga menggunakan stok CBP. Pasalnya, penyaluran bansos akan dilakukan secara bertahap selama tiga bulan, bukan disalurkan sekaligus.

“SPHP ini posisinya adalah dalam rangka memberikan alternatif sekaligus stabilisasi. Tatkala kita memberikan Bansos pun prinsipnya sama, malah lebih mengena karena targeted (penerimanya),” tuturnya.

Baca Juga :   Jelang Ramadhan, Bulog Impor 100 Ribu Ton Daging Kerbau

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian soal bansos beras
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan beras untuk 21,6 juta masyarakat.

Bantuan beras tersebut diberikan selama tiga bulan dalam periode Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).

“Yang sudah dibahas dengan bapak Presiden (Joko Widodo) kita akan memberikan bantuan beras kepada sekitar 21,6 juta warga berasnya 10 kilogram dan akan diberikan selama tiga bulan,” katanya.

Sebagai informasi, bantuan tersebut diberikan dengan tujuan untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok saat momen menjelang puasa dan Lebaran.

MIXADVERT JASAPRO